Kita memahami bersama bahwa mengurangi kalori mampu membantu turunkan berat badan. Tetapi penelitian menyatakan manfaatnya tidak berhenti di sana, memangkas kalori makanan sehari-hari membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, memperbaiki kolesterol dan membantu menormalkan kadar gula darah.
Dalam studi yang diterbitkan dalam The Lancet Diabetes and Endocrinology diterangkan bagaimana membatasi asupan kalori dalam jangka panjang akan berdampak pada tubuh Anda.
Dilansir dari Times of India, para peneliti mengevaluasi 218 orang dewasa sehat, berusia antara 21-50 tahun, dan meminta mereka untuk mengurangi 25% kalori dari diet mereka selama 2 tahun. Para partisipan tersebut cukup sehat dan sedikit gemuk ketika riset dimulai.
Bila seseorang mengonsumsi 2.200 kalori per hari, memangkas 25% kalori berarti mengurangi 550 kalori setiap hari. Pada akhir penelitian, rata-rata peserta hanya berhasil memangkas 12% kalori, atau sekitar 300 kalori.
Hasil penelitian
Tim peneliti mendapati tekanan darah yang lebih rendah, berkurangnya peradangan di dalam tubuh, perbaikan kadar kolesterol dan gula darah. Mereka juga mengalami penyusutan bobot tubuh sekitar 10%.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pembatasan kalori dalam jangka panjang memiliki efek biologis yang unik pada jalur penyakit dalam tubuh.
Riset ini juga menunjukkan bahwa sulit bagi orang banyak untuk mengurangi jumlah makanan yang mereka konsumsi secara normal. Peserta harus menjalani pelatihan intensif tentang bagaimana cara memasak makanan rendah kalori dan secara rutin memeriksa apa yang mereka makan.
Membatasi kalori telah lama diketahui (dan dilakukan) untuk memperpanjang umur tikus dan hewan lab lainnya. Riset ini membuktikan bahwa membatasi kalori bisa berdampak menguntungkan pada berbagai kondisi kesehatan, termasuk diabetes dan penyakit jantung, yang menjadi penyebab kematian jutaan orang tiap tahunnya. (jie)