Penderita gout atau asam urat bisa mengalami nyeri hebat di persendian, karena tingginya kadar asam urat dalam darah. Seperti dialami Bu Lina, yang mengajar di Sekolah Dasar di Jakarta Barat. Jam 6.30, Bu Lina sudah berada di sekolah tempatnya mengabdi selama 20 tahun terakhir. Belakangan, ibu dari dua orang anak itu mulai kesulitan berdiri. Ada rasa nyeri bagian dalam jempol kakinya. Setelah diperiksakan ke dokter, ia didiagnosa menderita gout atau asam urat.
Gout atau yang sering disebut penyakit asam urat oleh awam, merupakan salah satu penyakit peradangan pada sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah. Asam urat dalam kadar yang tinggi menumpuk dalam jaringan dan membentuk kristal monosodium urate. “Penderita biasanya akan mengalami nyeri hebat, terutama di malam hari,” kata Prof. dr. AMC Karema Kaparang, Sp.PD-KR, ahli reumatologi dari Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Gout angka kejadiannya berbeda-beda di beberapa negara. Di Amerika Serikat, angka kejadian gout laki-laki usia di atas 18 tahun adalah 1,5%. Menurut para ahli, di Indonesia gout banyak terjadi pada etnis Minahasa, Tana Toraja dan Tana Batak. Menurut Prof. Karema, gout paling banyak ditemukan pada yang berusia 40-50 tahun dan pria lebih banyak dibanding wanita. Wanita yang terserang gout, umumnya sudah mengalami menopause. Itu karena mereka mengalami defisiensi estrogen, yang berpengaruh pada kadar asam urat.
Tidak semua orang dengan kadar asam urat tinggi atau hiperurisemia, akan mengalami gout. Sebagian besar orang dengan hiperurisemia tidak menunjukkan gejala gout selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, hingga penderita mengalami gout. Hanya 20% orang dengan hiperurisemia mengalami gout, 10-15% mengalami gangguan ginjal dan 10-15 % lainnya akan mengalami hipertensi.
Kondisi hiperurisemia tanpa gejala (asimtomatik), ditandai kadar asam urat lebih dari 6,8mg. Mereka akan mengalami serangan gout akut, yaitu pembengkakan pada salah satu sendi kaki bagian bawah, ditandai warna kemerahan dan panas. Pembengkakan biasanya terjadi 3-10 hari. Biasanya jarak antara satu serangan ke serangan berikutnya bisa berbulan-bulan. Tapi, bersamaan dengan waktu, serangan bisa terjadi semakin sering, lebih lama dan lebih berat.
Faktor yang mempengaruhi kadar asam urat
Asam urat merupakan hasil penguraian zat purin, yang dikandung beberapa zat makanan misalnya emping melinjo dan jeroan. Pada orang normal, produksi asam urat akan diimbangi oleh ekskresi melalui ginjal, menjaga agar kadar asam urat berada dalam kadar normal. Namun, pada kondisi tertentu, misalnya pada orang dengan gangguan fungsi ginjal, ekskresi asam urat bisa terganggu, menyebabkan kadar asam urat dalam darah naik.
Kemampuan ginjal mengatur asam urat bisa dipengaruhi oleh obat-obatan, seperti diuretik loop dan thiazide yang digunakan untuk pengobatan hipertensi. Obat-obatan lainnya adalah asam nikotinat, furosemid, dan pyrazinamide. Sementara, penggunaan aspirin dosis tinggi (> 3 gram/hari), diketahui dapat bekerja sebagai urikosurik (meningkatkan asam urat), sementara dosis kecil menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dan peningkatan serum urate.
Naiknya kadar asam urat juga bisa karena produksi asam urat meningkat. Misalnya, karena mengonsumsi makanan mengandung zat purin tinggi. Penelitian terkini menunjukkan, mengonsumsi produk daging dan masakan laut meningkatkan risiko hiperurisemia dan insiden gout, sementara sayur-sayuran yang mengandung purin dan protein total tidak. Sedangkan mengonsumsi produk susu, dapat memberikan perlindungan.
Mengonsumsi bir, secara signifikan meningkatkan serum urat dan risiko gout. Mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat menyebabkan hiperurisemia dan gout. Sedangkan meminum anggur tidak secara independen meningkatkan risiko gout
Makanan Tinggi Purin Penyebab Kambuhnya Asam Urat
Purin adalah zat alami yang ditemukan di dalam sel, termasuk dalam tumbuhan atau hewan. Purin yang masuk ke dalam tubuh dari makanan, selanjutnya akan dimetabolisme menjadi asam urat. Sebenarnya hal ini adalah proses yang normal dan sehat, dan asam urat sebenarnya bertindak sebagai zat antioksidan yang berguna untuk melindungi lapisan pembuluh darah.
1. Daging merah
Daging pada umumnya tinggi purin, dan organ hewan atau jeroan seperti hati, ginjal & otak mengandung purin paling tinggi. Daging yang mengandung purin tinggi seperti daging babi, daging rusa, daging sapi, kelinci, kalkun, sapi, unggas dan bebek. Membatasi jumlah asupan protein hewani hingga 6 ons per hari, akan mengurangi purin dalam tubuh.
2. Sea food
Ikan sarden adalah sumber purin tertinggi. Juga makanan laut lainnya seperti halibut, ikan kod, bluefish, makarel, trout, tuna, lobster, tiram, herring, sarden dan kerang.
3. Anggur
Anggur termasuk salah satu sumber purine tertinggi. Batasi konsumsi anggur jika Anda menderita gout.
4. Minuman
Minuman sehari-hari seperti teh dan kopi sebenarnya sedikit mengandung purin. Tetapi, konsumsi sebaiknya dibatasi karena mengandung kafein. Sementara minuman beralkohol tidak boleh diminum oleh penderita kelebihan asam urat. Terutama bir, karena mengandung purin yang tinggi.
5. Ragi
Produk yang mengandung ragi harus dibatasi untuk menghindari masalah kesehatan, terutama bagi penderita radang sendi akibat asam urat. Tape atau produk yang difermentasi lainnya mengandung purin tinggi dari ragi.
6. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan adalah sumber protein nabati yang baik, namun pada umumnya juga tinggi purin. Kacang-kacangan yang paling kaya akan purin adalah lentil, kacang navy, kacang lima, kacang merah, dan melinjo.
7. Cokelat
Biji kakao dan daun teh mengandung tinggi theobromine, yaitu alkaloid dengan struktur mirip dengan kafein yang tinggi purin. Kakao merupakan bahan utama pembuatan dark chocolate.
Makanan Rendah Purin, Relatif Aman Bagi Penderita Asam Urat
Beberapa makanan terbaik dalam arti mengandung rendah zat purin, meliputi bermacam sayuran (asparagus, kubis, ceri, buncis, selada, lobak, jagung, kentang, dan wortel) Buah-buahan: apel, pisang, jeruk, dan melon. Juga keju (cheddar, edam, cottage, dan Limburger), dan pasta yang terbuat dari bahan telur.
Catatan: Konsumsi secukupnya, jangan berlebihan.