Peliharaan Menurunkan Tingkat Stres selama Lockdown
kucing_stres_lockdown

Peliharaan Menurunkan Tingkat Stres selama Lockdown, Menurut Studi di Inggris

Kisah Bob si kucing oranye dan pemiliknya, James Bowen, telah menyentuh jutaan orang di dunia. Bob adalah alasan James Bowen berhenti menjadi pecandu narkoba, dan bertekad memiliki hidup yang lebih baik. Dunia pun ikut berduka ketika Bob kehilangan nyawa akibat tertabrak mobil, 15 Juni 2020. Peliharaan memang bisa membawa dampak luar biasa bagi pemiliknya. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian di Inggris baru-baru ini, ternyata peliharaan menurunkan tingkat stres selama lockdown akibat pandemi COVID-19.

Studi ini dilakukan oleh University of York dan University of Lincoln, dan dipublikasi di jurnal ilmiah bergengsi PLOS One. Sebanyak 6.000 partisipan di Inggris berpartisipasi dalam studi tersebut. Sekitar 90% di antaranya memiliki setidaknya seekor peliharaan di rumah. Memang cukup banyak orang Inggris yang memiliki peliharaan. Diperkirakan, >40% rumah tangga di sana memiliki minimal seekor peliharaan.

Temuan studi: peliharaan menurunkan tingkat stres

Berdasarkan studi, ditemukan bahwa memiliki peliharaan berhubungan dengan terpeliharanya kesehatan mental yanglebih baik, dan berkurangnya rasa kesepian. Sebagian besar partisipan studi merasa, peliharaan mereka adalah sumber dukungan yang cukup berpengaruh selama periode lockdown (23 Maret – 1 Juni 2020).

Hampir 90% responden berkata bahwa peliharaan membantu mereka mengatasi emosi selama lockdown. Sebanyak 94% mengatakan bahwa peliharaan telah memberi efek positif pada keluarga selama pandemi, bahkan hampir 95% mengatakan tidak bisa membayangkan dirinya tidak bersama peliharaannya. Lebih dari 72% partisipan mengatakan peliharaan membantu mereka tetap bugar dan aktif.

Apapun jenis hewannya, ikatan yang terjalin antara manusia dan peliharaan tidak jauh berbeda. Memang yang paling umum adalah kucing dan anjing, lalu mamalia kecil dan ikan.

Yang menarik, ikatan manusia-peliharaan yang lebih kuat berkaitan dengan kesehatan mental yang lebih buruk pra lockdown. Ini menunjukkan bahwa ikatan kuat dengan binatang mungkin mengindikasikan kerentanan psikologis pada pemilik peliharaan. Namun memiliki peliharaan berhubungan dengan lebih sedikitnya perburukan kesehatan mental, serta peningkatan rasa kesepian yang lebih kecil sejak lockdown.

Hasil studi ini memang sangat menarik. Namun jangan lantas terburu-buru memutuskan untuk memiliki peliharaan demi menjaga kesehatan mental. Bagaimanapun, banyak sekali yang harus dipertimbangkan. Selain temuan bahwa peliharaan menurunkan tingkat stres selama lockdown seperti dipaparkan di atas, studi ini juga menemukan bahwa 68% partisipan khawatir mengenai peliharaan mereka selama lockdown. Antara lain karena pembatasan akses ke dokter hewan, atau khawatir siapa yang akan menjaga peliharaan mereka seandainya mereka sakit.

Bagi yang sudah memiliki peliharaan, tetaplah rawat dan sayangi peliharaan sebaik mungkin. Tidak ada alasan menelantarkan mereka gara-gara pandemi. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Love photo created by freepik - www.freepik.com