Tanaman ini tumbuh subur di Sumatra dan Kalimantan. Negara tetangga kita menyebutnya sebagai ‘tongkat ali’. Tanaman ini mengandung ekstrak ethanolic, yang berperan meningkatkan produksi hormon testosteron pada laki-laki. Sedangkan efek afrodisiak (pembangkit libido) dari pasak bumi, berrkat kandungan strichinin dan brusin.
Secara tradisional hampir semua bagian tanaman ini bisa digunakan sebagai obat. Batangnya biasa diginakan sebagai pereda demam, sakit perut dan obat cacing. Daun, buah dan akarnya untuk obat disentri. Riset Julisasi Tri Hadiah, peneliti dari Kebun Raya Bogor, masyarakat Riau memakai rebusan akar pasak bumi sebagai obat malaria.
Aktivitas seksual meningkat
Terdapat berbagai penelitian tentang efek pasak bumi, khususnya sebagai herbal afrodisiak. School of Pharmaceutical Science, University Science Malaysia, meriset tikus paruh baya. Tikus jantan diberi ekstrak pasak bumi 2x sehari selama 10 hari. Dibanding kelompok kontrol (tidak mendapat ekstrak pasak bumi), tikus eksperimen menunjukkan perilaku ketertarikan pada tikus betina. Ditunjukkan dengan mengendus, menjilat, menaiki betina, dll.
Tikus ekperimental juga menjadi lebih tertarik pada lingkungan; lebih aktif memanjat dan menjelajahi kandang dan melakukan self grooming (perawatan diri). Tim peneliti menyimpulkan, ekstrak pasak bumi meningkatkan aktivitas seksual tikus jantan secara nyata.
Tahun 2012, penelitian dilakukan pada manusia. Dari 76 laki-laki, 35% memiliki kadar testosteron normal. Selebihnya rerata testosteron responden adalah 10,5%. Satu bulan mengonsumsi suplemen pasak bumi 200 mg, jumlah responden yang memiliki testosteron normal meningkat drastis, yakni sampai 90%.
Studi ini dilakukan Tambi MI, dkk., dari Wellmen Clinic, Damai Service Hospital, Malaysia, dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Andrologia edisi Mei 2012. Disimpulkan, ekstrak pasak bumi berguna sebagai terapi hipogonadisme atau gejala akibat rendahnya kadar testesteron pada laki-laki.
Penelitian lain dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medice (2012) menyatakan, pada laki-laki yang sehari-hari mengonsumsi suplemen pasak bumi terjadi peningkatan kekerasan ereksi, libido dan volume sperma. Beberapa responden bahkan mengalami penurunan lemak tubuh.
Meningkatkan kesuburan
Riset-riset ilmiah juga menyebutkan, ekstrak pasak bumi menormalkan kualitas sperma baik volume, konsentrasi, kualitas serta pergerakan sperma. Artinya meningkatkan kesuburan (fertilitas) laki-laki. Pada 76 laki-laki yang diuji coba, mereka diminta mengonsumsi ekstrak tanaman ini tiap hari. Terjadi peningkatan kualitas sperma yang signifikan, bahkan satu bulan sesudah penelitian dilakukan. Didapati 15% responden melaporkan kehamilan pada istrinya. Laporan ini tercatat dalam Asian Journal of Andrology (2010).
Sejauh ini belum dilaporkan adanya efek samping pemakaian suplementasi pasak bumi. (jie)