Dunia hiburan Tanah Air kembali dirundung duka. Pukul 10.35 tadi pagi, Jumat (10/7/2020), pencipta lagu anak, Papa T. Bob, meninggal dunia. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di Bintaro. Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya Papa T. Bob. Namun sebelumnya ia dirawat di RS lantaran diabetes. Papa T. Bob yang bernama asli Ewanda Lukas, memang sejak beberapa bulan terakhir berjuang menghadapi penyakitnya tersebut.
Ucapan belasungkawa memenuhi jagad Twitter, termasuk di antaranya dari kalangan musisi. Salah satunya pendiri Twilite Orchestra, Addie M.S. “Selamat jalan, Papa T Bob. Terima kasih atas karyamu yg telah mewarnai kehidupan banyak anak Indonesia,” Begitu cuit Addie. Vokalis Naif, David Bayu, juga penyanyi Vidi Aldiano juga mengungkapkan belasungkawa di akun Twitter mereka.
Ya, begitu banyak orang yang merasa kehilangan karena Papa T Bob meninggal. Bagi kita yang mengalami masa kecil di era ’90-an, lagu-lagu Papa T Bob adalah “teman” kita sehari-hari. Lagu-lagu ciptaannya selalu menghiasi layar kaca pada masa itu. Semut-Semut Kecil (Melisa), Si Lumba-Lumba-Lumba (Bondan Prakoso), Ku Takut Mamaku Marah (Trio Kwek Kwek), dan Air “Diobok-Obok” (Joshua) termasuk lagu-lagunya yang paling terkenal, dan masih terngiang di telinga hingga hari ini. Beberapa waktu lalu, Tio Kwek Kwek reuni virtual menyanyikan lagu ciptaan Papa T. Bob, untuk menyemangatinya saat ia sakit.
Diabetes
Diabetes adalah penyakit gula darah tinggi, yang jauh melebihi batas normal. Jahatnya, diabetes bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi. Bahkan dibilang bahwa diabetes adalah induk segala penyakit degeneratif. Komplikasi diabetes bisa mengenai jantung, mata, saraf, bahkan ginjal. Kematian umumnya tidak akibat diabetes secara langsung, melainkan akibat komplikasi yang ditimbulkannya.
Diabetes tidak bisa sembuh, tapi bisa dikontrol, agar tidak timbul komplikasi. Mengatur pola makan, berolahraga teratur sesuai kemampuan, minum obat sesuai anjuran dokter, serta memeriksa kadar gula darah secara teratur adalah pilar penting dalam mengendalikan kadar gula darah untuk pasien diabetes.
Salah satu indikator untuk menilai apakah gula darah terkontrol dengan baik adalah HbA1C. Ini adalah kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan. Hasilnya tidak bisa “diakali”, kecuali gula darah kita benar terkontrol. Pemeriksaan HbA1C perlu dilakukan 3 bulan sekali.
Selamat jalan, Papa T Bob. Berisitahatlah penuh kedamaian. (nid)
____________________________________________
Foto: ISTIMEWA