olahraga stabilkan gula darah penderita diabetes millitus tipe 2

Olahraga Dapat Mencegah dan Mengendalikan Kadar Gula Darah

Olahraga dapat mencegah atau mengontrol kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2 (DM2). Menurut dr. Grace Tumbelaka, SpKO, dari Perhimpunan Dokter Spesialis Olahraga, “Olahraga berperan menstabilkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin pada otot.”

Tubuh penderita DM tidak bisa memasukkan gula dari pembuluh darah ke dalam sel. Akibatnya, kadar gula darah tinggi dan tubuh lemas, karena tidak mendapat asupan energi . Exercise bisa membuat gula masuk ke dalam sel sehingga, “Diabetes terkontrol,” papar dr. Grace.  

Menurut penelitian, olahraga ringan sampai moderat selama satu menit  menurunkan gula darah satu poin. Bila kadar gula darah 200 mg/dl, kemudian olahraga selama 45 menit, gula darah akan turun menjadi 155 mg/dl. Olahraga 30-45 menit/hari, dapat menurunkan kadar gula darah rata-rata 30-45 poin.

Pilihan jenis olahraga sangat individual, tergantung minat dan kemampuan. Dokter akan melihat ada tidaknya komplikasi pada diabetesi (orang dengan diabetes). Diabetesi dengan kadar gula >250 mg/dL, malah tidak disarankan olahraga.

“Kadar gula darah harus diturunkan dulu. Jika dipaksakan olahraga, dapat terjadi ketosis. Yakni meningkatnya metabolit yang membahayakan. Orang bisa kolaps,” ujarnya. Ketosis adalah kondisi di mana tubuh mengakumulasi keton (produk sampingan dari metabolisme lemak) di jaringan dan cairan tubuh. Tanda-tanda ketosis: mual, muntah, nyeri perut.

Jenis olahraga yang disarankan yang bersifat aerobik seperti jogging, jalan kaki, bersepeda, berenang atau skipping selama 30 menit. Dilanjutkan dengan latihan beban. Bisa menggunakan  dumbbell, atau mengangkat beban tubuh sendiri (push up atau sit up).

Bila dilatih, otot akan membesar. Otot adalah “dapur” pembakaran energi yang berasal dari gula. Semakin terlatih otot, semakin banyak energi/gula yang bisa dibakar. Dr. Grace menyarankan untuk melakukan variasi olahraga. Tujuannya untuk melatih otot motorik secara keseluruhan. “Kalau hanya lari saja, walau efeknya kebugaran meningkat, yang terlatih hanya otot kaki. Baik kalau dipadu dengan sepeda, untuk melatih keseimbangan,” ujarnya.

Selain pemanasan, lakukan pendinginan sebagai fase recovery. Usai olahraga jangan langsung berhenti dan duduk. Lakukan aktivitas ringan untuk membersihkan metabolit seperti asam laktat, yang dapat menyebabkan otot-otot pegal. Penderita DM juga perlu diet sesuai anjuran dokter. Juga minum  obat kalau memang diharuskan.  (jie)