Mouthwash menurunkan kolesterol “jahat” (LDL), selain menyegarkan mulut dan menurunkan jumlah bakteri di mulut. Mulut adalah sarang kuman. Di rongga mulut terdapat koloni-koloni bakteri, jumlahnya 100 juta – 1 milyar, yang dapat menyebabkan inflamasi pada gusi dan gigi. Itu sebabnya, kita perlu gosok gigi minimal 2x sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Mulut yang bersih adalah cermin kesehatan umum seseorang.
Di samping gosok gigi, dokter gigi menganjurkan penggunaan obat kumur (mouthwash). Tujuannya agar gigi, gusi, serta rongga mulut bersih. Tidak semua bagian gigi dapat dijangkau, memang, meski kita rajin sikat gigi.
Mouthwash menurunkan kolesterol LDL
Mengenai obat kumur, ada penelitian menarik. American Academy of Oral Medicine (2013) merilis, penggunaan mouthwash tidak hanya dapat menurunkan jumlah bakteri mulut penyebab gingivitis (radang gusi), melainkan juga menurunkan level kolesterol “jahat”/LDL (low density lipoprotein).
“Kami awalnya tidak mengharapkan melihat ada perbedaan pada LDL kolesterol,” papar dr. Charles Gauntt, pemimpin penelitian. “Tujuan kami adalah melihat perbaikan kesehatan gigi-mulut. Kami juga memonitor tanda-tanda inflamasi. Obat kumur tidak memiliki efek buruk, bahkan menunjukkan penurunan level LDL kolesterol.”
Dalam penelitian ini, responden diminta berkumur dengan mouthwash yang mengandung zat aktif iodine atau yodium 1x sehari selama 30 detik. The National Institute of Health Office of Dietary Supplements menjelaskan, iodine berperan penting dalam tubuh; membantu fungsi hormon tiroid dan membantu kerja sistem imun.
Penelitian ini berkorelasi dengan teori infeksi vokal, bahwa masalah di mulut dapat menyebabkan penyakit di organ lain. The American Academy of Periodontology mencatat, mereka yang sakit gusi berisiko sakit jantung dan stroke 2x lebih besar. Temuan bahwa mouthwash menurunkan kolesterol LDL, membuka cakrawala yang lebih luas lagi mengenai pengendalian LDL terkait kesehatan mulut.
Mouthwash yang tepat
Obat kumur yang ada di pasaran umumnya aman digunakan, dan tidak masalah memakai obat kumur setelah makan. Namun, “Pemakaiannya jangan berlebihan,” papar drg. Bambang Nursasongko, SpKG (K) dari Jakarta Dental Specialist, dalam pertemuan “Memilih Dokter Gigi yang Tepat” beberapa waktu lalu. Permakaian berlebihan dapat mengganggu keseimbangan flora normal di mulut.
Mouthwash sebaiknya yang mengandung sedikit alkohol. Alkohol membuat mulut kering, dapat merusak jaringan di mulut, dan pada sebagian orang menyebabkan gigi lebih sensitif.
Hindari mouthwash yang mengandung ethanol (sejenis alkohol). Hasil penelitian yang diterbitkan Dental Journal of Australia melaporkan, mouthwash ber-ethanol bisa memicu peningkatan zat-zat berbahaya, yang mudah menembus lapisan kulit di sekitar mulut. Racun dalam alkohol, acetaldehyde, juga bisa terakumulasi di mulut. (jie)
Ilustrasi: www.freepik.com-Designed by Freepik