Infeksi Toxoplama gondii atau tokso tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Berbagai studi menemukan hubungan T. gondii dengan skizofrenia (gila), gangguan obsesif-kompulsif (OCD), reumatoid artritis, kanker otak bahkan masalah sekolah pada anak.
Diperkirakan, kotoran di bawah kuku kita dapat menampung hingga 100 oocyt (telur) T. gondii. Penyebaran telur T. gondii di tanah banyak disebabkan oleh kotoran kucing liar yang terinfeksi protozoa ini. Kita bisa terinfeksi bila tanpa sengaja menelan telur T. gondii.
Kenakan selalu sarung tangan karet, saat berurusan dengan tanah (misalnya berkebun). Hindari memakan daging yang kurang matang. Cuci buah dan sayur dengan sabun khusus.
Bagi yang memelihara kucing atau anjing, tidak perlu terlalu khawatir. Apalagi bila hewan tersebut tidak berkeliaran di luar; kecil kemungkinan mereka akan terinfeksi.
Kucing atau anjing bisa terinfeksi tokso bila memakan hewan lain yang juga terinfeksi, misalnya burung atau tikus. Karenanya, jangan biarkan peliharaan berburu, atau makan daging mentah / setengah matang dan mengorek-ngorek tempat sampah.
Di Amerika Serikat, infeksi tokso lebih banyak disebabkan konsumsi daging setengah matang ketimbang kontak dengan kotoran kucing peliharaan.
Belum tentu kita terinfeksi tokso meski peliharaan kita terinfeksi. Yang penting, jaga kebersihan; segera buang kotoran kucing dari bak pasirnya, cuci tangan setelah melakukannya. Bersihkan bak pasir secara berkala dengan air mendidih.
Cakaran atau gigitan kucing tidak menularkan tokso. Dan, tidak perlu khawatir dengan bulu kucing karena kucing selalu menjilat tubuhnya; ini akan menghilangkan telur T. gondii yang mungkin menempel di bulunya. (nid)