Saat kita makan atau minum kita memasukkan beragam mineral dalam tubuh. Mineral diketahui bermanfaat bagi tubuh. Sebenarnya seberapa penting mineral bagi tubuh? Dan Apa pula trace minerals?
Mineral disebut juga elemen, material yang sama yang disebut dalam buku pelajaran kimia, seperti kromium, magnesium, besi, dll. Ia ada di alam semesta. Tubuh manusia pun tersusun atas elemen-elemen tersebut.
Reaksi kimia dan proses elektrik terjadi setiap saat dalam tubuh kita. Proses ini dapat berjalan optimal jika ada keseimbangan mineral dalam tubuh. Tanpa mineral tubuh tidak dapat membuat jaringan baru, melemaskan/mengontraksi otot, menghantarkan pesan saraf, bahkan membuat jantung tetap berdetak.
Secara umum mineral terbagi menjadi dua, yakni macrominerals yang kadar dalam tubuh sangat tinggi, seperti kalsium, magnesium, potasium, fosfor atau sulfur. Dan trace minerals yang jumlahnya sedikit dalam tubuh seperti zinc, besi atau selenium.
Beberapa mineral bahkan bekerja saling melengkapi. “Fosfor misalnya, ia membantu kerja kalsium dalam pembentukan tulang. Konsumsi kalsium cukup, tapi fosfor kurang, tulang tetap saja keropos,” papar Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, Sp.GK (K), dari Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Khusus mengenai trace minerals, tersedia sangat banyak di alam. Saat ini para peneliti baru mampu mengidentifikasi 92 jenis mineral. Platinum, emas, tembaga atau besi adalah mineral yang kerap bersinggungan dalam hidup manusia.
Tahukah Anda bahwa dalam jumlah kecil (trace), tubuh kita juga mengandung elemen-elemen tersebut.
Pentingnya trace minerals
Dalam tiap detik tubuh kita bergantung pada trace minerals dan ion untuk menciptakan jutaan impuls listrik. Tanpa impuls-impuls listrik ini tidak satu ototpun, termasuk otot jantung dapat berfungsi. Otak kita tidak bisa bekerja dan sel-sel tubuh tidak mampu menyeimbangkan tekanan air dan menyerap nutrisi.
Zat besi (Fe) misalnya, tanpa trace mineral ini sel-sel darah akan tidak mampu membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk membuat sel lainnya tetap hidup.
Penyerapan mineral utamanya terjadi di usus halus. Ia diedarkan dalam aliran darah setelah diserap oleh jonjot usus (vili). Ini dapat terjadi jika mineral berada dalam bentuk ion (mineral yang berikatan dengan air). Dalam bentuk ion, mineral bermuatan listrik positif/negatif. Ia akan membantu tubuh menggerakkan nutrisi ke area di mana nutrisi itu diperlukan.
Cukupi dengan perbanyak buah dan sayur
Para ahli menjelaskan untuk memperoleh tubuh yang sehat, kita setidaknya membutuhkan dua per tiga dari total trace minerals yang sudah teridentifikasi. Mineral-mineral ini perlu dicukupi lewat pola makan sehat: perbanyak sayur/buah dan cukup minum air putih.
Rekomendasi yang dikeluarkan American Heart Association (AHA) adalah 8 porsi atau 4,5 mangkuk berbagai jenis buah dan sayur per hari. FAO (Food Agriculture Organization) merekomendasikan konsumsi buah dan sayur minimal 73 kg/kapita/tahun.
Sayangnya, komsumsi di Indonesia jauh dari standar. Data Litbang Departemen Pertanian 2013 memaparkan, konsumsi buah dan sayur per kapita hanya 34,55 kg/tahun dan 40,35 kg/tahun.
“Kekurangan ini bisa ditutup dengan konsumsi suplemen mineral tiap hari. Tidak perlu dalam dosis tinggi, cukup dosis rsaja untuk menjaga tubuh sehat,” papar dr. Samuel. (jie)