Wajah patung Budha terlihat begitu damai dan tenang. Rahasianya tak lain karena sehebat apa pun cobaan dan rintangan yang dihadapi, selalu diatasi dengan kontrol emosi yang baik. Religiusitas Sang Budha sangat tinggi, karena sering meditasi. Selain untuk mengelola emosi, penelitian membuktikan manfaat lain meditasi, yakni menambah lipatan di otak.
Peneliti di University of California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, menemukan bahwa meditasi selama bertahun-tahun memperkuat koneksi antarsel otak, dan meditator (orang yang bermeditasi) memiliki jumlah gryfication (“lipatan” korteks) lebih banyak dibandingkan yang tidak bermeditasi.
Korteks serebral adalah lapisan terluar jaringan saraf yang berperan dalam memori, atensi, pikiran dan kesadaran. Makin banyak lipatan ini (proses gryfication), makin baik respon otak dalam mengolah informasi, mengambil keputusan, dll.
Penelitian dilakukan dengan melakukan scan MRI pada 23 meditator dan 16 non meditator sebagai kontrol. Meditator telah bermeditasi rerata 20 tahun, dengan berbagai variasi meditasi seperti Zen, Vipassana, dll.
Baca juga : Meditasi Cegah Penurunan Mental Lansia
Pada meditator, tingkat gryfication meningkat di banyak bagian korteks. Jumlah gryfication insular meningkat seiring kurun waktu meditasi yang telah dilakukan. Insular sendiri merupakan pusat integrasi kognitif, afektif dan otonomik. Itu sebabnya, meditator sangat baik dalam mengontrol emosi, kesadaran dan introspeksi.
Meditasi adalah relaksasi, untuk melepaskan pikiran dari segala hal keduniawian yang kerap membuat kita cemas dan terbebani. Ini cara untuk merenung, sehingga kita dapat menentukan langkah yang tepat dari setiap permasalahan.
Tidak harus duduk bersila di tempat sepi; meditasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Beribadah pun – termasuk dzikir mengingat Sang Khalik dalam Islam – jika dilakukan dengan sepenuh hati dan bukan sekedar untuk memenuhi kewajiban agama, manfaatnya akan luar biasa.
Meditasi untuk pemula
Melasir laman Times of India, berikut ini cara meditasi bagi pemula:
- Memfokuskan perhatian. Caranya dengan fokus pada sebuah obyek atau titik tertentu, bahkan bisa pada tarikan napas sendiri. Kadang pikiran Anda akan “lari-lari” ke hal-hal lain, sadari dan kembali pada fokus (obyek) semula. Ini adalah latihan pemusatan konsentrasi.
- Sadar sepenuhnya. Jenis meditasi ini tidak harus fokus pada suatu obyek, melainkan membiarkan pikiran mengalir bebas. Meditasi ini mengajak Anda untuk melihat apa yang sudah terjadi dalam perspektif orang ketiga.
- Meditasi transdental. Teknik lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengosongkan pikiran, sehingga membuat pikiran dan emosi Anda tenang tanpa masalah yang ada. (nid-jie)