Asam jawa, karena aneka zat yang dikandungnya, memiliki rentang yang lebar dalam pengobatan dan pencegahan penyakit. Asam jawa juga dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Di India, buah dari tanaman ini secara tradisional biasa digunakan untuk mengontrol gula darah. Penelitian yang dilakukan Srinivasan BP, Sole SS, dkk, menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa mampu menahan kerusakan sel β (beta) - pankreas (yang memroduksi insulin).
Pada penderita diabetes diketahui setidaknya terjadi kerusakan pada 50% sel beta-pankreas. Ini artinya produksi insulin berkurang atau malah tidak ada, sehingga tidak ada yang mengolah/mengubah glukosa menjadi energi, dan kadar gula darah pun tinggi.
Kandungan nutrisi asam jawa
Nutrisi |
Manfaat bagi tubuh |
---|---|
Vitamin B1 |
Regenerasi sel darah merah, membantu perawatan anemia. |
Vitamin B6 |
Membantu kerja otak, meningkatkan imunitas, mengontrol diabetes. |
Vitamin B12 |
Melindungi terhadap racun dan allergen. |
Vitamin C |
Meningkatkan sistem imun dan melawan penyakit kardiovaskular. |
Vitamin K |
Membantu mencegah/menghentikan perdarahan. |
Potassium |
Mengatur detak jantung dan memelihara tekanan darah. |
Magnesium |
Agar sistem saraf dan otot bekerja optimal, mengubah gula darah menjadi energi. |
Kalsium |
Menguatkan tulang dan gigi, mengatur terkanan darah. |
Iron |
Digunakan untuk membangun sel darah merah dan memperbaiki sel yang rusak. |
Fosfor |
Untuk pertumbuhan dan perbaikan sel yang rusak. |
Journal of the American College of Nutrition (2009) mencatat penggunaan asam jawa atau tanaman lain yang berperan sebagai “penghambat karbohidrat”, dapat menjadi alternatif pengobatan diabetes dan obesitas (kegemukan). Asam jawa mampu menghambat alfa-amilase, enzim dalam tubuh untuk menyerap karbohidrat. Artinya, dapat menghambat lonjakan gula darah sesaat setelah makan.
Studi yang termuat dalam The Pakistan Journal of Pharmacological Science (2010) menunjukkan, tanaman penurun kadar gula darah lebih potensial menjadi pilihan terapi bagi penderita diabetes, karena menjalin satu “harmonisasi” dalam tubuh.
“Terapi insulin yang selama ini digunakan menunjukkan kemunduran manfaat dalam penggunaan jangka panjang,” papar Hamidreza Mahmouzadeh-Sagheb, pemimpin studi tersebut. Ini termasuk resistensi insulin, perlemakan hati, anoreksia dan pengecilan otak (brain atrophy).
“Nah, buah asam jawa mampu melindungi dari kerusakan oksidasi dalam pankreas berkat kandungan taninnya, yang adalah antioksidan,” ujar Mahmouzadeh-Sagheb. (jie)