Kita sering mendengar anjuran untuk minum air kelapa saat diare. Hal ini ternyata bukan sekadar mitos. Air kelapa kaya akan karbohidrat dan elektrolit seperti kalium, sodium, dan magnesium; mirip komposisi cairan infus. Ini menjadikan air kelapa sangat baik untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang banyak keluar saat diare, sehingga mencegah dehidrasi. Yang menarik, air kelapa yang kaya elektrolit bersifat isotonis sehingga mudah diserap tubuh. “Minuman isotonik dimaksudkan sebagai pengganti cairan dan elektrolit yang keluar dari tubuh, melalui diare dan muntah,” kata dr. Hyhot.
Adams dan Bratt dalam studinya (Tropical and Geographical Medicine, 1992) menyebut, air kelapa muda bisa digunakan sebagai larutan rehidrasi elektrolit dan glukosa oral di rumah, pada diare ringan tahap awal. Namun tidak disarankan penderita diare yang mengalami dehidrasi. Bila dehidrasi sudah terjadi, maka cairan harus diberikan lewat infus. Pemberian cairan lewat mulut (oral) berfungsi sebagai pertolongan pertama, selagi pasien dibawa ke RS. Penting diingat, air kelapa berfungsi mencegah dehidrasi, bukan menyembuhkan diare.
Bahaya dehidrasi
Dehidrasi adalah hal yang harus diwaspadai dari diare, terutama pada anak usia bayi dan balita. “Pada anak-anak, dehidrasi bisa menyebabkan gangguan jantung,” ungkap dr. Hyhot Mausar, Sp.PD, dari RS Medika Permata Hijau, Jakarta.
Diare membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit. Bila kedua zat ini tidak segera digantikan, terjadilah dehidrasi. Diare yang disertai muntah-muntah, akan makin memperburuk dehidrasi. Kematian terjadi jika tubuh kehilangan sampai 10% cairan tubuh. Menurut penelitian, kematian balita pada diare bukan akibat kuman yang menginfeksi, melainkan karena hilangnya cairan tubuh.
“Anak rentan mengalami kekurangan cairan di pembuluh darahnya. Bila terjadi dehidrasi, kerja jantung dan fungsi ginjal terganggu, dan bisa menyebabkan penurunan kesadaran,” terang dr. Hyhot. Bayi dan balita belum bisa mengungkapkan rasa haus maupun keluhan dehidrasi lainnya, sehingga kadang orang tua tidak menyadari bahwa si kecil mengalami dehidrasi. nilah yang kerap membuat mereka mengalami dehidrasi berat hingga tidak tertolong.
Untuk itu, perhatikan selalu kondisi anak bila mengalami diare. Gejala dehidrasi yang bisa dikenali antara lain mulut dan bibir kering, kulit keriput, kencing anak sedikit dan pekat, dan anak gelisah. Begitu anak diare, segeralah beri ia minum sedikit-sedikit tapi sering, sebelum sampai dehidrasi.
Air minum biasa mungkin tidak cukup untuk menggantikan elektrolit dan garam ikut yang keluar bersama feses (tinja). Ini mengapa, oralit perlu diberikan. Selain penting untuk mengganti cairan dan elektrolit tubuh, oralit juga mencegah/menanggulangi gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa.
Oralit diberikan sendok demi sendok sepanjang hari, untuk mencegah diare, serta mual dan muntah. Air kelapa bisa dimanfaatkan sebagai pengganti oralit. Rasa air kelapa yang enak membuatnya lebih mudah diterima, terutama bagi anak-anak, yang biasanya lebih sulit menerima makanan/minuman saat sakit. Apalagi bila diare disertai mual dan muntah. (nid)
____________________________________________
Ilustrasi: Background photo created by topntp26 - www.freepik.com