Selama ini kita mendengar bahwa sebagian besar wanita Indonesia kekurangan vitamin D (akibat pemakaian tabir surya). Konsumsi vitamin D menjadi jawabannya. Tapi penelitian menyatakan vitamin D saja belum cukup, ia tidak akan terserap sempurna tanpa magnesium.
Menurut dr. Carolyn Dean, MD, ND, Medical Director dari perusahaan nirlaba Nutritional Magnesium Association, keefektifan dan manfaat vitamin D tidak akan dirasakan jika kadar magnesium (Mg) dalam tubuh kurang.
Para ahli menyatakan bahwa defisiensi vitamin D tak hanya menyebabkan tulang keropos, tapi juga berhubungan dengan timbulnya beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, prostat dan kolon. Demikian pula meningkatkan risiko penyakit jantung, arthritis, psoriasis dan gangguan mental.
Sayangnya banyak orang yang mengonsumsi vitamin D – karena menyadari arti pentingnya – kurang mengasup magnesium. “Nutrisi ini bekerja sinergis dengan vitamin D,” ujarnya. “Kecukupan magnesium penting untuk penyerapan tak hanya vitamin D, tapi juga kalsium. Magnesium merubah vitamin D menjadi bentuk aktif, kemudian akan membantu penyerapan kalsium.”
Magnesium menstimulasi hormon kalsitonin, yang membantu mempertahankan kepadatan struktur tulang, dan menarik kalsium dari darah dan jaringan lunak lainnya ke dalam tulang. “Ini mencegah osteoporosis dan terjadinya arthritis (radang sendi), juga batu ginjal,” terang dr. Carolyn.
Dalam jurnal Magnesium Research dijabarkan bahwa magnesium mempengaruhi pemakaian vitamin D dalam tubuh dengan mengaktifkan enzim selular. Enzim adalah molekul protein yang mestimulasi setiap reaksi kimia dalam tubuh. Dan semua enzim yang memetabolismekan vitamin D membutuhkan magnesium.
Demikian pula European Journal of Pediatrics menyatakan bahwa tingkat magnesium yang rendah mampu merubah, dengan cara menurunkan, produksi vitamin D aktif.
Mulanya para ahli pertama kali memeriksa jantung, mereka menyadari adanya koneksi antara simpanan kalsium dengan penyakit jantung. Magnesium merubah vitamin D menjadi bentuk aktif dan akan mencegah kalsium menumpuk bersama plak kolesterol di arteri. Selanjutnya menarik kalsium dari darah dan jaringan lunak, kembali ke tulang.
Kita dapat memperoleh magnesium secara alami dari sayuran hijau, kacang almond, kacang tanah, biji labu, tahu/tempe, pisang, brokoli, jamur, atau beras merah. (jie)