Meski banyak penelitian yang menunjukkan efek positif kopi terhadap kesehatan, bukan berarti kita bisa atau harus minum kopi sebanyak-banyaknya. Bagaimanapun, sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik.
Selain itu, banyak zat yang terkandung dalam kopi, yang belum sepenuhnya diketahui. Mungkin saja, ada zat yang kurang baik bila dikonsumsi terlalu banyak. Misalnya kafein. Kafein seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menstimulasi tubuh sehingga bisa meningkatkan performa kerja dan memiliki efek antioksidan. Di sisi lain, bila kadarnya terlalu tinggi bisa membuat jantung berdebar; terutama pada orang yang sensitif. Ini salah satu yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi kopi. “Bagi mereka yang sensitif, lebih baik mengonsumsi yang rendah kafein (decaf),” ujar Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB)
Berapa cangkir maksimal kita bisa mengonsumsi kopi dalam sehari? “Untuk orang dewasa, disarankan maksimal 3 cangkir per hari,” terang Prof. Deddy. Waktu mengonsumsi juga perlu diperhatikan. Sebaiknya, kopi tidak diminum saat perut kosong karena dapat meningkatkan keasaman lambung dan menimbulkan keluhan dispepsia (maag).
Bila tidak bermaksud bergadang, sebaiknya hindari minum kopi 3-5 jam sebelum tidur. Ini rerata waktu yang dibutuhkan oleh orang dewasa untuk mengurai kafein dan membuangnya dari tubuh. Pada perokok, kafein dibuang lebih cepat; sekitar 2-3 jam. Perempuan hamil memerlukan waktu lebih lama, yakni 7-8 jam, dan bayi kurang dari 2 tahun membutuhkan waktu sekitar 24 jam.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi kopi, yakni penambahan zat lain seperti gula, susu atau krim. “Penambahan zat-zat ini berarti menambah asupan kalori. Krim yang berasal dari lemak hewani, akan menambah asupan kolesterol,” ujar Prof. Deddy. Penelitian menunjukkan bahwa kopi bisa menurunkan risiko diabetes, namun akan percuma bila kita menambahkan banyak gula ke dalam kopi. Malah, risiko diabetes bisa meningkat.
Beberapa literatur menyebutkan, penambahan krim atau susu bisa mengurangi efek positif kopi. Krim, misalnya, ditengarai dapat mengurangi kadar asam klorogenat kopi. Ada pun kasein (protein susu) dapat mengikat polifenol dalam kopi, sehingga tubuh tidak mendapatkan manfaat antioksidan dari polifenol tersebut. Sebaliknya, kafein akan menghalangi penyerapan kalsium susu, sehingga kita tidak mendapat manfaat apa pun bila minum kopi susu. Sesekali, sah-sah saja menikmati minuman, seperti untuk rekreasi. Dan, untuk mendapatkan efek positif kopi, yang terbaik yakni dengan mengonsumsi kopi tanpa tambahan apa pun, alias kopi pahit. (nid)
Wake Up and Smell the CoffeeMerasa segar saat menghirup aroma kopi di pagi hari, ternyata bukan mitos atau sugesti, terutama bagi perempuan. Penelitian menunjukkan, kopi adalah aroma yang paling tepat untuk membangunkan perempuan Inggris di pagi hari. |
Ilustrasi: Annie Spratt from Pixabay