Seseorang pasti pernah mengalami pusing ringan. Sesekali merasakan pusing adalah hal normal, namun berbeda cerita bila pusing kerap terjadi. Sebenarnya apa yang menyebabkan terjadinya pusing.
Pusing bisa dipicu oleh berbagai hal, jelas Gregg Fonarow, MD, direktur Pusat Kardiomiopati Ahmanson-University of California Los Angeles. "Ini bisa terjadi jika ada sesuatu yang membatasi aliran darah ke otak, tetapi juga karena alasan lain," katanya.
Penyebab pusing bisa sangat luas mulai dari dehidrasi, paparan panas berlebihan, berdiri terlalu lama, aktivitas fisik berlebihan, berdiri terlalu cepat, detak jantung sangat lambat atau sangat cepat, hingga tekanan darah rendah akibat obat-obatan atau kelainan pada sistem saraf otonom.
Dr. Fonarow menambahkan, "Penyakit katup jantung, seperti stenosis aorta, juga dapat menyebabkan pusing." Namun, kondisi yang lebih ringan seperti kecemasan dan hiperventilasi juga dapat memicu pusing.
Yang paling serius, "pusing dapat menjadi tanda serangan jantung atau stroke," ia memperingatkan, melansir Livestrong.
Pusing sebagai tanda serangan jantung
Menurut American Heart Association (AHA), selain gejala klasik berupa rasa tidak nyaman di dada dan sesak napas, satu tanda serangan jantung yang kerap diremehkan adalah pusing.
Serangan jantung bisa terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah ke otot jantung menyempit seiring waktu karena penumpukan plak (disebut aterosklerosis). Menyebabkan aliran darah berkurang, bahkan terhenti.
Terkait aterosklerosis, AHA menjelaskan, akan sama bahayanya bila ada plak yang pecah kemudian tersangkut di arteri, aliran darah tersumbat sepenuhnya. Aliran darah yang menurun drastis membuat jantung dan organ lain kekurangan oksigen yang dibutuhkan, dan itu bisa menyebabkan pusing.
AHA menambahkan, pusing dan sakit kepala ringan juga bisa menjadi gejala aritmia, kondisi di mana detak jantung tidak teratur yang berkepanjangan.
Masalah telinga
Gangguan telinga bagian dalam dapat mengakibatkan sensasi aneh, tetapi bukan pusing, sensasi tersebut lebih sering berupa merasa ‘limbung’, yang biasanya dikaitkan dengan vertigo. Namun, sebagian orang mungkin sulit untuk membedakan antara limbung dan pusing.
"Pusing perlu dibedakan dari vertigo, yang memengaruhi keseimbangan, dan merupakan sensasi bahwa individu atau lingkungannya berputar," terang Dr. Fonarow.
American Academy of Family Physicians (AAFP) menyebutkan, meskipun vertigo dapat disebabkan oleh infeksi telinga bagian dalam, masalah telinga bagian dalam lainnya seperti vertigo posisional paroksismal jinak (BPPV) merupakan penyebab yang paling umum.
BPPV terjadi saat ada penggumpalan partikel kalsium kecil yang tidak teratur di dalam telinga. Biasanya partikel-partikel ini memberi tahu otak ke arah mana kepala Anda harus digerakkan.
Namun jika partikel-partikel ini tidak terdistribusi secara merata, mereka akan menstimulasi sistem saraf secara berlebihan, sehingga otak mengira kepala Anda telah bergerak padahal sebenarnya tidak.
Gula darah terlalu rendah memicu pusing
Jika Anda menderita diabetes, penting untuk mewaspadai tanda-tanda pusing dan sakit kepala. Ini adalah ciri-ciri hipoglikemia, yaitu ketika gula darah yang terlalu rendah, di bawah 70 mg/dL.
Penyebab hipoglikemia yang paling umum adalah melewatkan makan, salah dosis insulin, dan olahraga berlebihan.
Namun, siapa pun dapat mengalami gula darah rendah dalam keadaan tertentu. Beberapa obat dapat memicu penurunan gula darah, seperti halnya konsumsi alkohol berlebihan, menurut Mayo Clinic.
Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah, adrenalin dengan cepat melonjak, ini dapat memicu berbagai tanda, termasuk gemetar, berkeringat, sakit kepala, mudah tersinggung dan pusing.
Pada kondisi seperti ini, segera minum minuman manis seperti jus, teh manis atau makan permen. Ini akan memperbaiki kadar gula darah Anda dan meredakan pusing. (jie)