Apple pie, apple strudel, dan apple crumble. Hanya dengan mencium aroma makanan berbahan dasar apel tersebut – terutama bila baru saja matang dari oven – mampu membuat air liur kita memenuhi mulut.
Tulisan ini tidak membahas betapa lezatnya pastry berbahan apel tersebut, tetapi tentang manfaat kesehatan yang akan kita dapatkan dari sebuah apel.
Sebuah pepatah mengatakan an apple a day keeps the doctor away, sebuah apel sehari bisa menjauhkan (dari) dokter. Pepatah ini ternyata hanya revisi modern dari ungkapan kuno tahun 1500-an di Devonshire, Inggris : “Eat an apple on going to bed, and you'll keep the doctor from earning his bread (makanlah sebuah apel sebelum tidur. Itu akan membuat dokter kekurangan penghasilan).”
Ya, sudah lama buah - yang awalnya dipakai sebagai pakan kuda - memiliki manfaat kesehatan. Saat kita mengonsumsi buah apel beserta kulitnya, kita sekaligus mendapatkan flavonoid peting, termasuk quercetin.
Flavonoid merupakan zat kimia alami tumbuhan yang berfungsi melindungi tanaman, misalnya dari serangan serangga atau paparan sinar matahari. Saat dikonsumsi flavonoid berperan sebagai antioksidan bagi tubuh manusia, ia akan melawan reaksi radikal bebas yang menyebabkan peradangan.
Di penelitian laboratorium, quercetin mampu menyingkirkan partikel radikal bebas yang disebut singlet oxygen. Juga ampuh mematikan virus, seperti herpes simplex, dan menambah kekuatan tempur bahan antivirus lainnya.
Bersama flavonoid lainnya, quercetin akan memerangi peradangan. Itu sebabnya secara klinis bahan ini bisa dipakai untuk mengatasi peradangan, termasuk encok, pankreatitis dan prostatitis.
Pada sebuah penelitian, Sarah Lewis dari University of Nottingham, Inggris, mengamati kebiasaan makan 2.633 orang dewasa dan menghubungkannya dengan kejadian asma, mengi, dan kapasitas paru. Partisipan yang memiliki paru-paru lebih sehat mengonsumsi apel setidaknya lima kali dalam seminggu.
Dari semua buah-buahan, apel (baik merah atau hijau) adalah yang mengandung quercetin tertinggi. Sebuah penelitian pada 804 lansia pria (>60 tahun) di Belanda yang mengunsumsi 49 jenis makanan, kemudian mengamati mereka selama 10 tahun untuk melihat seberapa banyak yang menderita serangan jantung fatal.
Para pria yang paling banyak mengonsumsi flavonoid – terutama quercetin – memiliki 53% serangan jantung fatal lebih rendah dibanding mereka yang mengonsumsi lebih sedikit. Tiga macam makanan yang paling banyak dikonsumsi adalah teh, bawang putih dan apel.
Jadi, dari penelitian-penelitian di atas, terbukti bahwa kita akan mendapatkan manfaat optimal bila apel dikonsumsi bersama kulitnya.
Sedikit tips mengonsumsi apel, yakni rendam terlebih dulu apel dengan air hangat sebelum dikonsumsi, untuk menghilangkan lapisan lilin yang membuat buah apel lebih tahan lama. (jie)
Baca juga : Ternyata Apel Bisa Tingkatkan Seksualitas Wanita