Orang yang mengalami hipotermia mungkin tidak menyadarinya karena sering kali tanda dan gejalanya muncul secara perlahan. Apalagi bila otak terkena dampak hipotermia; muncul rasa bingung yang mengurangi kewaspadaan terhadap keselamatan diri, serta melakukan tindakan berisiko atau mengambil keputusan yang salah.
Kemungkinan, orang akan menggigil sebelum mengalami hipotermia. Ini adalah tanda pertama hipotermia yang bisa dikenali. Menggigil adalah reaksi otomatis tubuh saat suhu mulai turun, sebagai usaha untuk menghangatkan diri sendiri. Menggigil sebenarnya tanda yang baik, karena itu berarti sistem regulasi (pengatur) panas tubuh masih aktif. Saat hipotermia berlanjut, mengigil bisa berhenti.
Tanda dan gejala lain dari hipotermia antara lain:
- Napas pendek dan lambat
- Berbicara lambat atau gagap
- Berkomat-kamit
- Denyut nadi lemah dan lambat
- Gerak-gerik kikuk, atau koordinasi tubuh berkurang
- Mengantuk
- Energi sangat lemah
- Bingung atau hilang ingatan
- Tangan meraba-raba
- Langkah tersandung-sandung
- Pada hipotermia berat, seseorang bisa hilang kesadaran tanpa tanda bernapas atau denyut nadi yang jelas
- Pada bayi, gejala hipotermia yakni kulit tampak merah terang, dan terasa dingin bila disentuh; bayi tampak sangat tidak berenergi
Menolong korban hipotermia
Menolong korban hipotermia, perlakukan mereka dengan lembut dan hati-hati, hindari gerakan yng tidak perlu. Jangan memijat atau menggosok-gosok kulit mereka. gerakan berlebihan dan kuta bisa memicu henti jantung. Baringkan korban telentang; alasi tanah/lantai dengan terpal atau permukaan yang hangat, bila tidak ada kasur.
Pantau napas korban. Bila berhengi atau sangat pelan/lambat, lakukan CPR bila Anda bisa. Bila tidak bisa, segera cari orang yang bisa melakukannya.
Jaga tubuh korban tetap kering. Ganti pakaian yang basah dengan pakaian kering, lalu selimuti korban/beri jaket. Gunakan kompres hangat kering untuk menghangatkan tubuh korban. Bisa digunakan botol berisi air hangat, lalu letakkan kompres pada leher, dinding dada, atau selangkangan. Jangan meletakkan kompres hangat pada lengan atau kaki karena hal tersebut bisa memaksa darah yang dingin kembali ke jantung, paru-paru dan otak, menyebabkan suhu tubuh inti menurun dan berakibat fatal.
Hindari panas langsung. Jangan gunakan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan korban. Panas ekstrim bisa merusak kulit. Lebih buruk lagi, hal tersebut bisa menyebabkan detak jantung tak beraturan sangat parah sehingga bisa menyebabkan henti jantung. (nid)
____________________________________________
Ilustrasi: City photo created by pressfoto - www.freepik.com