Inul Daratista (42 tahun), pedangdut papan atas yang terkenal dengan goyang ngebornya, tak pernah menyangka dirinya bisa terpapar Covid-19. Sebagai artis, ia merasa cukup ketat menerapkan protokol kesehatan (Prokes); selalu mengenakan masker, sering cuci tangan dan berusaha menjaga jarak dengan orang lain. Termasuk, rutin menjalani tes swab.
Sekitar satu bulan lalu, ia dan keluarga pulang mudik dari Surabaya. Setiba di Jakarta, “Saya ternyata sudah terpapar Covid-19.” Yang mengejutkan, bukan hanya dia yang terpapar. Sang suami Adam Suseno dan putra semata wayang mereka, Ivander Yusuf, ikut terpapar virus tersebut. Tim manajemen yang terdiri beberapa orang dan ikut mudik ke Surabaya, juga tak luput dari paparan.
Beruntung, setelah melakukan isolasi mandiri di rumah, sejak sekitar dua minggu lalu ia sudah dinyatakan “negatif” dan kondisinya kini semakin membaik. Tapi, “Saya tetap menahan diri ketemu banyak orang dan menjaga jarak. Saya tidak ingin menularkan virus kepada orang lain.” Termasuk, saat libur panjang Imlek, Jum’at 12 Februari 2021 besok, ia memutuskan tidak mudik ke kediaman orangtuanya. Apalagi, katanya, “Orangtua punya penyakit bawaan, yang membuatnya mudah tertular. Jadi kami nggak berani pulang mudik."
Dari kampung ke kampung sampai merajai tayangan dangdut di TV
Kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 21 Januari 1979 ini memulai karir sebagai penyanyi keliling dari kampung ke kampung. Ia tampil di panggung-panggung hiburan rakyat di kota kehirannya, kemudian merambah ke kota-kota lain. Aksi panggungnya itu diam-diam ada yang mengabadikan dalam bentuk video, dan kemudian tersebar dalam bentuk VCD.
Banyak yang tertarik melihat VCD Inul dengan aksi panggungnya yang khas dengan menggoyangkan pinggul sambil berputar, disertai hentakan layaknya mesin bor yang menembus bumi. Goyang ngebor menjadi ciri khasnya dan mengantarkan Inul terjun ke dunia industri musik. Album perdananya “Goyang Inul” dengan lagu hits berjudul sama tahun 2003 laku keras di pasaran.
Perjalanan sukses dengan goyang ngebornya sempat terganjal, karena memunculkan kontroversi di masyarakat. Raja Dangdut H.Rhoma Irama termasuk yang memprotes keras. Inul dengan goyangan khasnya, dinilai mengandung unsur pornografi, sekaligus mendiskreditkan musik dangdut Indonesia. Rhoma menyerukan lewat organisasi Paguyuban Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) untuk memboikot Inul.
Inul memberanikan diri menemui Rhoma Irama dan memberikan klarifikasi. Nama Inul di industri musik dangdut kian fenomenal dan ia kemudian merambah dunia akting. Ia terlibat dalam dua sinetron, yang mengisahkan tentang dirinya berjudul “Kenapa Harus Inul?” dan “Gara-Gara Inul”. Inul lalu masuk ke dunia layar lebar dan bermain antara lain dalam film “Cinta Setaman”. Dan berkat popularitasnya, banyak yang meminta untuk menjadi model iklan.
Berkat pengalamannya di dunia musik dangdut, Inul ditunjuk sebagai juri tetap dalam ajang pencari bakat dangdut D’Academy Indosiar. Sejak kemunculannya tahun 2013, selama 4 musim hingga 2017, Inul dan Iis Dahlia tidak pernah absen sebagai juri. Ia memberi masukan kepada penyanyi-penyanyi baru, agar sukses di dunia industri musik dan hiburan.
Tidak berhenti sampai di situ, ia bersama suami Adam Suseso mencoba peruntungan dalam bisnis karaoke Inul Vizta. Bisnis karaokenya sempat tersandung masalah, meski akhirnya dapat diselesaikan. Dan ketika pandemik Covid-19 merebak, tempat karaoke Inul ikut terkena imbasnya. Ia bersyukur karena tempat karaoke itu sudah kembali dibuka, meski belum bisa beroperasi normal.
“Jangan Sepelekan Covid-19”
Pengalanan terpapar virus corona bersama suami, anak dan seluruh anggota manajemennya, membuat Inul lebih berhati-hati. Ia makin sadar pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Ia menahan diri untuk tetap berada di rumah, dan hanya keluar rumah bila ada hal-hal misalnya yang berhubungan dengan kegiatannya sebagai artis & penyanyi. Ia takut menjadi pembawa virus dan menularkan kepada orang lain. Katanya,” Mereka yang nggak percaya virus ini berbahaya, silahkan saja. Tapi sebaiknya, jangan sepelekan Covid-19.” (sur)