Kacang pistachio memiliki kandungan gizi yang lengkap, sehingga disarankan bagi para atlet. Dapat menurunkan berat badan dan mengembalikan keperkasaan pria.
Bagi penggemar makanan Perancis, makarons a’la pistache sudah tidak asing lagi. Makanan pencuci mulut ini terasa renyah di luar dan lembut di bagian dalam. Lumer di lidah, manisnya tak berlebihan. Rasa yang enak itu karena mengandung kacang pistachio (pistache).
Kacang ini masuk famili anacardiaceae dari gen pistachia, biasa dijadikan camilan. Rasanya lezat dan menyehatkan, karena kaya dengan beragam nutrisi. Para ahli nutrisi yang biasa menangani atlet, sering merekomendasikan kacang asal Asia Tengah ini sebagai camilan atlet, atau yang ingin menurunkan berat badan.
Protein adalah zat gizi yang dibutuhkan semua orang – apalagi atlet – untuk membantu memulihkan otot yang “luka” setelah latihan. Mengonsumsi protein setelah latihan beban, dapat membantu mengurangi rasa sakit pascalatihan. Bryan Snyder, Nutrition Manager dari Denver Broncos (tim American football) menjelaskan, cara mudah meningkatkan input nutrisi adalah dengan mengganti camilan harian seperti chips, crakers keju, soda atau buah kering dengan tambahan gula, dengan kacang pistachio.
“Pistachio mengandung serat dan protein, studi menunjukkan orang akan ngemil kacang ini 41% lebih sedikit, ketika memilih kacang yang masih bercangkang keras, dibanding yang sudah terkupas. Membuka kacang akan memperlambat kecepatan makan, dan sisa kacang akan mengingatkan seberapa banyak yang dimakan,” papar Snyder.
Dalam satu ons sajian pistachio (49 biji) terkandung sekitar 160 kalori. Penelitian US Departement of Agriculture (USDA), lemak yang terkandung di dalamnya tidak termetabolisme sempurna. Artinya, ketika dimakan, tubuh tidak mampu menyerap seluruh kalori yang dikandungnya.
Zat gizi dalam kacang ini antara lain potasium, kalsium, magnesium, fosfor yang berkontribusi dalam menurunkan risiko serangan jantung dan menurunkan tekanan darah. The New England Journal of Medicine 2013 memublikasikan studi yang menunjukkan, mereka yang memakan semangkuk penuh kacang-kacangan, termasuk pistachio tiap hari, risiko kematian menurun 20%. Studi ini memakan waktu lebih 30 tahun. Studi lain menguatkan bahwa mereka yang mengonsumsi kacang secara teratur, cenderung lingkar pinggangnya lebih kecil dan berat badan lebih ringan, dibanding yang jarang ngemil kacang-kacangan.
Di dalam tubuh, kandungan HDL antara 20-30% dari total kolesterol. Penelitian menunjukkan, sekitar sepertiga kaum pria dan seperlima kaum hawa memiliki tingkat HDL di bawah 40 mg/dL. Dokter menganggap, tingkat HDL kurang dari 40 mg/dL termasuk rendah. Penurunan lima poin kolesterol HDL, terkait dengan 25% peningkatan risiko penyakit jantung. (jie)