Hippocrates, lebih dari seabad lalu pernah mengatakan, “Biarkan makanan menjadi obatmu, dan obatmu menjadi makananmu”. Konsep ini dikembangkan secara modern untuk membuat diet detoks dengan buah/sayur.
Detoksifikasi dipahami sebagai proses pengeluaran zat-zat racun dalam tubuh secara alami. Prof. Alan Boobis OBE, pakar toksikologi dari Imperial College London mengatakan detoksifikasi tubuh yang dilakukan oleh hati, limfa, ginjal, kelenjar getah bening dan usus besar. Bekerjasama mengeluarkan racun tubuh tiap harinya.
Sisa metabolisme dipisahkan dan dibuang dalam bentuk keringat, urin dan tinja. Jika proses pembuangan tidak lancar akan terjadi penumpukan racun dan terserap kembali dalam pembuluh darah. Menyebabkan beragam penyakit mulai dari sembelit, demam, lesu, berat badan lebih, sampai penyakit degeneratif (hipertensi, diabetes, stroke, dll)
Buah berperan besar dalam proses detoksifikasi. Selain menghasilkan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral), buah juga memproduksi fitokimia, zat kimiawi tumbuhan yang berfungsi sebagai pengusir racun (antioksidan).
Antara lain saponin pada polong-polongan mengusir kolesterol pada usus besar sebelum terserap dalam peredaran darah. Zat ini membuat kolesterol dialirkan melalui sistem pencernaan sampai tiba di bagian akhir.
Juga pada asam p-coumaric dan asam chorogenic pada tomat yang berfungsi mengusir senyawa nitrosamine penyebab kanker dalam tubuh. Ia mencegah nitrogen menyatu dengan asam amino yang akan berubah menjadi nitrosamine. Zat serupa juga terdapat pada stroberi, wortel, nanas, dan paprika hijau.
Bagaimana dengan jeruk? Selain vit.C, ia juga mengandung enzim limonene. Berfungsi membuang karsinogen (zat penyebab kanker), dengan merangsang sel abnormal untuk melakukan bunuh diri.
Zat ini melimpah dalam kulit jeruk. Namun tidak berarti kita harus memakan kulit jeruk. Caranya adalah dengan dengan memasukkan beberapa potongan kulit jeruk atau lemon pada masakan yang sudah jadi. Seperti pada beberapa masakan penutup di Barat. Selain itu juga dapat membuat sirup limun ala Mediterania dengan memblender lemon utuh. Sedangkan cara yang cukup sederhana adalah dengan minum perasan hangat limun.
Kemudian berapa banyak buah buah harus dikonsumsi per hari agar fungsi detoks dapat dipenuhi? WHO menganjurkan minimal memakan 3 buah dengan 3 macam warna per hari. Sebagian ahli menyarankan 9 -10 porsi buah dan sayuran per hari.
Yakni 3 – 5 porsi (setengah cangkir sedang) sayuran dan sisanya buah. Dibagi 3 untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Ditambahkan oleh dr. Samuel Oentoro, Sp.GK., ahli gizi bahwa,“Tidak perlu buah import, buah lokal pun cukup. Seperti jambu biji, jamblang, duku, dll.” Jadi ingin sehat, ingatlah makanan berwarna dalam piring Anda. (jie)