Dalam tubuh, kolesterol berguna untuk pertumbuhan jaringan otak dan saraf, pembungkus jaringan saraf dan melapisi membran sel atau membentuk hormon seks untuk perkembangan organ seksual. Tapi, kolesterol bisa berbahaya.
Dr. Valery Feigin, PhD, peneliti senior dari Clinical Trials Research Unit, The University of Auckland, New Zealand menyatakan, tingginya kadar lemak darah, terutama kolesterol dan trigleserida, dapat meningkatkan risiko stroke iskemik (karena sumbatan pembuluh darah) sampai 20%.
Kolesterol ‘jahat’ atau LDL (low-density lipoprotein) melekat di dinding arteri dan membentuk plak di pembuluh darah. “Itu menyebabkan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan stenosis (penyempitan pembuluh darah), serta membantu terbentuknya bekuan darah hingga risiko stroke meningkat,” papar dr. Valery.
Kolesterol ‘baik’ atau HDL (high-density lipoprotein) adalah yang bertugas “mengikat” LDL, sehingga ikut terbuang bersama kotoran. Kadar HDL yang dianjurkan adalah 40 mg/dL atau lebih, sementara kadar LDL dan total kolesterol masing-masing kurang dari 100mg/dL dan 200mg/dL.
Manfaat oat
Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, para ahli kesehatan merekomendasikan untuk mengonsumsi gandum atau oat. Beta-glucan dalam oat terbukti berperan penting dalam menurunkan level kolesterol total dan LDL secara signifikan. Menurut penelitian, mengonsumsi dua porsi oat setiap hari, dapat menurunkan LDL sebesar 5,3% dalam enam minggu.
Oat mengandung antioksidan tipe khusus, yang disebut avenanthramide. Antioksidan ini mampu melawan radikal bebas yang menyerang HDL. Di samping itu, senyawa ini melindungi kolesterol dari proses oksidasi, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Avenanthramides tidak hanya melindungi dari penyakit jantung. Senyawa antioksidan ini juga mampu mencegah arteri dari pengerasan. Avenanthramides bekerja dengan menekan produksi molekul, yang memungkinkan untuk mencegah pengerasan dinding arteri. Penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause yang mengonsumsi enam porsi serealia utuh seminggu, dapat mengurangi risiko berkembangnya aterosklerosis.
Manfaat lainnya adalah mencegah obesitas. Tingginya kandungan serat dalam gandum, akan membuat perut lebih penuh untuk jangka waktu yang lebih lama. Serat akan meningkatkan viskositas isi perut, sehingga memakan waktu lebih lama untuk mengosongkannya. Merasa penuh untuk jangka waktu yang lebih lama, juga dapat mencegah kebutuhan untuk ngemil makanan manis atau asin sepanjang hari. Penelitian telah menghubungkan rendahnya risiko obesitas pada anak-anak yang rutin makan oatmeal.
Kandungan serat yang tinggi pada oat, juga mampu menurunkan risiko tekanan darah tinggi. Direkomedasikan, wanita menopause yang cenderung berisiko mengalami hipertensi, mengonsumsi setidaknya enam porsi oatmeal atau biji-bijian lain setiap minggu. Ada studi yang menunjukkan bahwa pria dapat bisa mengurangi risiko gagal jantung, jika mereka makan satu mangkuk sereal gandum atau oatmeal setiap hari. (jie)
Baca juga : Sindrom Darah Kental dan Risiko Stroke