Flu berkepanjangan bisa menyebabkan sinusitis. Jahe merah dapat membantu meredakan flu dan melegakan nafas.
Flu dan pilek sering kita abaikan. Padahal jika didiamkan, infeksi bisa menyebar ke sinus dan ingus terkumpul di sana. Akibatnya selaput lendir sinus meradang dan ingus terjebak, sulit keluar dan terjadilah sinusitis. Pada akhirnya, bisa muncul berbagai komplikasi, misalnya asma dan /atau bronkhitis.
Menurut riset yang dipublikasikan dalam the Global Journal of Pure and Applied Sciences (2009), jahe memiliki efek antibakterial yang ditemukan dalam bentuk extracts n-hexane, ethyl acetate dan soxhlet. Selain itu ada zat yang disebut oleoresin yang bersifat sebagai dekongestan alami – zat ini juga lah yang menciptakan rasa pedas pada jahe. Dekongestan merupakan zat yang dapat melegakan hidung tersumbat, akibat ingus.
Jahe juga mengandung minyak atsiri, yang memberikan aroma khas pada jahe yang menimbulkan perasaan nyaman, sehingga napas terasa lega. Minyak atsiri juga memberi rasa hangat dan membantu meredakan gejala flu.
Tidak kalah penting, jahe memiliki efek melancarkan sirkulasi darah sehingga membuat sistem imun lebih aktif. Bila daya tahan tubuh membaik, tentunya virus flu tidak mudah menyerang. Hal ini penting dalam cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini; kadang panas luar biasa dan tiba-tiba turun hujan deras.
Minum secangkir jahe merah hangat sebelum tidur, sehingga stamina tetap terjaga dan terhindar dari serangan flu. Jahe merah adalah jenis jahe yang biasa digunakan untuk obat, karena kandungan minyak atsirinya paling tinggi, dan rasanya lebih pedas. (nid)