mengolah makanan ada caranya agar kandungan gizi tetap tinggi

Cara Tepat Mengolah Bahan Makanan, Agar Gizinya Tetap Tinggi

Mengolah bahan makanan ada caranya, agar kandungan gizinya tetap tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Pengolahan bahan makanan yang kurang tepat, bisa menghilangkan kandungan nutrisi tertentu, atau menambah lemak dan kalori.

Chef Edwin Lau mengungkapkan, makanan yang terbaik sebenarnya adalah makanan dimakan mentah, karena kandungan nutrisinya tidak ada yang berubah. Bahan makanan harus dicuci dan disimpan dengan baik, agar tidak tercemar bakteri dan mikroba lain atau zat berbahaya. Lebih baik lagi bila produk bahan makanannya organik. Tetapi, jangan pernah mengonsumsi makanan tertentu, seperti bayam dan kedelai serta produk hewani (daging, unggas, telur) dalam keadaan mentah.

Cara terbaik kedua yakni memanggang dalam oven; bukan di atas bara api karena bisa memunculkan karsinogen (zat pemicu kanker). “Memanggang dengan oven, panas, berasal dari elemen panas (bukan bara), sehingga tidak memicu karsinogen,” jelasnya. Dibandingkan dengan  mengukus atau merebus, cara memanggang lebih unggul karena panasnya lebih cepat naik. Selain nutrisi tidak cepat rusak, “Tanpa minyak pun makanan matang.” Dan, tidak ada air yang akan melarutkan zat-zat gizi.

Mengukus/merebus bisa menjadi alternatif, tapi perlu dilakukan dengan tepat. “Begitu air mendidih, masukkan makanan hingga ¾ matang, lalu keluarkan. Jangan baru dikeluarkan setelah matang,” paparnya. Panas yang tertinggal dapat mematangkan makanan. Bila dimasak  sampai matang, sayuran justru akan layu dan nutrisinya banyak yang rusak. Misalnya saat mengukus brokoli; angkat ketika bagian luarnya mulai bening tapi dalamnya masih agak putih.

Yang terakhir, menumis atau menggoreng. “Keduanya menggunakan minyak sehingga  menambah kalori. Namun bila dilakukan dengan tepat, bisa menambah cita rasa dan kandungan nutrisi tidak banyak yang rusak, karena proses memasaknya cepat,” tutur Edwin. Gunakan minyak yang tepat, yakni yang titik asapnya tinggi untuk menggoreng, seperti minyak kelapa sawit atau bekatul. Untuk menumis, bisa digunakan minyak jagung atau kanola yang titik asapnya lebih rendah, tapi kandungan minyak tak jenuh tunggalnya lebih tinggi ketimbang minyak kelapa sawit. (nid)


Ilustrasi: Food photo created by senivpetro - www.freepik.com