Hidung adalah gerbang masuk udara saat bernapas. Hidung juga menghangatkan udara yang masuk, menjaga kelembaban saluran napas, membersihkan udara yang kita hirup, dan berfungsi sebagai indera penciuman. Mereka yang mengalami alergi (rinitis alergi) kerap alami hidung tersumbat, sehingga semua fungsi ini terganggu. Penelitian menyatakan nasal spray mampu mencegah alergi berulang dan mengurangi keparahan alergi.
Rinitis alergi merupakan kumpulan gejala-gejala hipersensitivitas di hidung yang dipicu oleh reaksi peradangan setelah terpapar alergen. Gejala-gejala rinitis alergi termasuk hidung tersumbat, hidung gatal-gatal, bersin dan pilek.
Pada rinitis alergi, yang khas adalah bersin sampai 4-5 kali. Disertai gatal pada hidung, mata, langit-langit mulut dan kadang telinga. Lendir encer, bening dan hidung meler. Bersin-bersin bisa sepanjang hari; paling sering di pagi hari.
Sebanyak 70-80% alergi di Indonesia dipicu tungau debu rumah (house dust mite). Ini adalah kutu berukuran mikroskopis yang ada di debu rumah. Tungau sembunyi di karpet, gorden, tumpukan buku dan lain-lain. Protein pada tungaulah yang memicu reaksi alergi.
Kabar baiknya adalah reaksi alergi bisa dicegah sebelum muncul dengan rutin menyemprotkan nasal spray yang mengandung bubuk selulosa (hypercellulose powder).
Estri. SSi, Apt, dari Menarini Consumer Healthcare menjelaskan bila bubuk selulosa akan menjadi gel yang melindungi permukaan dalam hidung.
“Hypercellulose powder akan menjadi gel yang membentuk lapisan pelindung di permukaan dalam hidung, untuk menangkap udara kotor, kuman dan bakteri yang masuk,” urai Estri, dalam webinar apoteker, berjudul Si Botol Mungil Untuk 2021 yang Ekstra, Sabtu (20/3/2021).
Ia menambahkan, bubuk selulosa akan bekerja cepat (membentuk lapisan pelindung) dalam dua menit dan efeknya perlindungannya bertahan hingga delapan jam.
Punya efek seperti obat alargi
Efek perlindungan dan pencegahan alergi oleh nasal spray sudah diteliti dalam berbagai studi internasional.
J.C Emberlin dari National Pollen and Aerobiology Research Unit, University of Worcester, di Inggris melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan dalam jumlah dan jenis obat untuk penderita rinitis alergi saat menggunakan bubuk selulosa atau plasebo.
Riset tahun 2004 ini mendapati jumlah obat penolong yang diminum oleh kelompok plasebo secara signifikan lebih banyak, daripada kelompok bubuk selulosa. Mereka menyimpulkan bahwa pemakaian bubuk selulosa melalui nasal spray mengurangi kebutuhan minum obat penurun gejala alergi.
Kemudian dalam studi yang dilakukan 10 tahun kemudian oleh Aberg N, dkk, terlihat bubuk selulosa efektif untuk rinitis alergi yang disebabkan serbuk sari. Peneliti mencatat pengurangan gejala alergi akibat efek nasal spray sebanding dengan obat alergi (steroid atau antihistamin). Riset dipublikasikan di jurnal International Archives of Allergy and Immunology 2014.
Studi lain, berupa penelitian buta ganda terkontrol dengan plasebo (jenis riset dengan ‘kasta’ tertinggi di ranah uji klinis) tahun 2019 menunjukkan bahwa bubuk selulosa dalam nasal spray, meningkatkan pengendalian asma dan mengurangi gejala gangguan saluran napas pada anak-anak dengan kontrol asma buruk.
Estri menambahkan bila bubuk selulosa bukanlah steroid, sehingga bisa digunakan untuk jangka panjang, dan dipakai sebelum terpapar alergen (penyebab alergi). (jie)
_______________________________________________________
Ilustrasi: Luisella Planeta Leoni from Pixabay