Bukan Hanya Lemak yang Bisa Bikin Gemuk

Bukan Hanya Lemak yang Bisa Bikin Gemuk

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan penting. Sebab, obesitas akan menempatkan seseorang dalam risiko tinggi mengalami diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan obesitas pada penduduk Indonesia. Wanita cenderung berisiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Pola makan adalah salah satu faktor penyebab obesitas. Mengonsumsi makanan dan minuman kaya energi, seperti minuman ringan atau softdrink, makanan berlemak tinggi dan berkolesterol membuat kita cepat gemuk. Begitu pun dengan proses masaknya. Mengolah makanan dengan proses pengolahan bersuhu tinggi dan waktu yang lama bisa membuat makanan mudah menyebabkan obesitas.

Ada satu zat bernama Carborxymethyl Lysine (CML), yang kadarnya akan meningkat ketika makanan digoreng, dipanggang atau dibakar dalam jangka waktu lama. Penelitian Dr. dr. Patricia Budihartini Liman, seorang ahli gizi dari RS Ciputra, Tanggerang, memperlihatkan bahwa pengolahan makanan dengan suhu tinggi, kadar air rendah dan waktu pemasakan yang lama meningkatkan kadar Carborxymethyl lysine (CML) 10-100 kali lebih tinggi dari kadar awal.

CML merupakan struktur gula pereduksi yang berikatan dengan protein yang dapat terbentuk di dalam makanan maupun di dalam tubuh yang memberikan pengaruh kurang menguntungkan bagi kesehatan, seperti memengaruhi obesitas melalui efek inflamasi atau peradangan di dalam tubuh.

Penelitian dr. Patricia dilakukan pada suku Minangkabau dan Sunda. Makanan dari Minangkabau dikenal dengan proses pemasakan cara direbus dalam waktu yang lama dan didominasi oleh santan ,sedangkan masakan Sunda lebih dikenal dengan proses pemasakan dengan cara digoreng. Perbedaan ini dapat menyebabkan perbedaan nilai CML dalam makanan mereka.

Hasil penelitian ini mendapati rendang, ikan bilis goreng, dan kalio adalah makanan dengan kandungan CML tertinggi pada makanan Minangkabau. Sedangkan cimol, ikan peda goreng, dan bakso adalah makanan dengan kandungan CML tertinggi pada makanan Sunda. Asupan CML terbukti memiliki peran sebagai perantara obesitas, melalui peningkatan kadar CML dan kadar TNF-α di dalam darah.

Dengan demikian, konsumsi tinggi CML telah terbukti memengaruhi obesitas, melalui peningkatan kadar CML dalam darah dan efek peradangan dalam tubuh. Oleh karena itu, mengurangi makanan mengandung banyak CML diperlukan untuk menurunkan risiko obesitas. (vit)

_____________________________________________

Ilustrasi: Food photo created by azerbaijan_stockers - www.freepik.com