bagaimana meningkatkan imunitas selama pandemi

Bagaimana Menjaga Imunitas Selama Pandemi, Perlukah Vitamin Dosis Tinggi?

Penyakit bisa dicegah salah satunya dengan meningkatkan daya tahan / imunitas tubuh. Caranya dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat. Apakah ini berarti kita juga perlu mengonsumsi vitamin dosis tinggi?

Perlu dipahami bila sebagian besar (70 %) daya tahan tubuh (imunitas) di bentuk di saluran cerna. Inilah kenapa apa yang kita makan sangat penting untuk membentuk daya tahan tubuh. Selain itu bakteri baik (probiotik) yang hidup di dalam usus juga berperan membantu membentuk sistem imun, sekaligus melawan kuman-kuman yang hidup di saluran cerna.

Menurut dr. Diana Felicia Suganda, MKes, SpGK, dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Tangerang, meningkatkan imunitas bisa dilakukan dengan perbanyak asupan protein baik hewani atau nabati, berperilaku hidup bersih sejak dini, perbanyak konsumsi sayur dan buah, konsumsi probiotik dan prebiotik.

Khusus tentang probiotik banyak terdapat di makanan fermentasi seperti yogurt, kefir, tempe, tahu, natto (makanan fermentasi kedelai dari Jepang), miso, atau kimchi. Sementara prebiotik atau makanan untuk si bakteri berasal dari serat pangan yang tidak larut, seperti di asparagus, bawang putih, pisang, sayuran hijau dan daun bawang.

“Pastikan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dalam jumlah yang tepat, serta jadwal makanan yang teratur dan mendapatkan berbagai variasi jenis makanan,” terang dr. Diana dalam sesi live webinar berjudul Gizi Baik Untuk Meningkatkan Imunitas, 10 Juni 2020 lalu.

Masih perlukah suplementasi vitamin dosis tinggi?

Dr. Diana menambahkan, jika dari sumber bahan makanan tidak tercukupi baru berikan suplementasi, misalnya vitamin C dosis tinggi.

“Jumlah kebutuhan harian vitamin C 90 mg/hari sebaiknya dipenuhi dari bahan makanan,” tegasnya. “Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi bukan tanpa risiko, sebaliknya memiliki efek samping seperti diare, mual muntah, nyeri ulu hati, sakit kepala atau insomnia.”

Selain jeruk ada banyak sumber vitamin C, seperti jambu merah mengandung 126 mg vitamin C, 1 mangkuk brokoli menyimpan 80 mg vit. C, 1 cangkir pepaya memiliki 88 mg vit C, 1 cangkir strawberry mengandung 97 mg vitamin C, sementara satu cangkir bunga kol mengandung sekitar 47 mg vitamin C.

Penguat sistem imun

Selain vitamin C, menurut dr. Diana, ada nutrisi lain yang penting untuk menjaga / membangun daya tahan tubuh. Beberapa di antaranya adalah :

Zinc

Zinc penting untuk mempercepat masa penyembuhan. Sumber alami zinc antara lain daging (tanpa lemak), makanan laut, susu, kacang-kacangan, biji-bijian utuh.

Zat besi

Zat besi membantu dalam proses imunitas non spesifik, yang adalah sistem pertahanan tubuh pertama dari infeksi. Zat besi hewani berasal dari daging merah tanpa lemak (daging sapi, kambing, domba, babi), hati sapi atau ayam, seafood seperti kerang, tiram, tuna, salmon dan udang.

Sementara zat besi nabati terdapat di kacang-kacangan, bayam, lentil, tomat, kentang atau brokoli. Sebagai catatan, zat besi hewani lebih mudah diserap tubuh, dibanding nabati. Ia diserap oleh tubuh hingga 23 %, sementara zat besi nabati hanya 3-5 %.

Vitamin A

Vitamin ini membantu mengatur sistem imun kita. Makanan yang diketahui tinggi vitamin A antara lain hati sapi / ayam, ubi manis, wortel, bayam merah, labu kuning, jagung paprika merah atau kacang tunggak (blackeyed peas).

Vitamin E

Vitamin E dikenal kemampuannya untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidasi. Beberapa makanan yang mengandung vitamin E antara lain kacang-kancangan, sayuran hijau, gandum, alpukat dan udang.

Vitamin B6

Vitamin B6 atau pyridoxine adalah nutrisi yang sangat penting untuk fungsi darah, kulit dan sistem saraf pusat. Manfaat penting lainnya adalah untuk meningkatkan reaksi antara berbagai bagian di dalam sistem imun kita.

Anda bisa memperoleh vitamin B6 melalui jenis-jenis makanan, seperti ubi jalar, ati ayam, daging ayam atau sapi, telur, ikan salmon dan tuna, kacang-kacangan, alpukat, pisang, wortel, bayam, susu, dan keju. (jie)

Baca juga : Jurus Makan Sehat, Perhatikan 4 Hal Ini