Umumnya munculnya uban diidentikan dengan faktor usia, tetapi pada mereka dengan riwayat keluarga gampang beruban tidak perlu menunggu tua untuk uban muncul. Terkait COVID-19, bagaimana jika pandemi juga berkontribusi munculnya uban lebih cepat?
Selain faktor usia ada beberapa hal yang secara natural menyebabkan uban lebih gampang muncul. “Kita memiliki melanosit, atau sel penghasil pigmen di folikel rambut,” kata Robert Finney, dokter spesialis kulit kosmetik dari Entière Dermatology.
“Rambut secara alami mengalami siklus pertumbuhan dan istirahat. Seiring bertambahnya usia, biasanya dimulai usia 35 tahun, setiap kali memasuki siklus pertumbuhan, sel penghasil pigmen menghasilkan lebih sedikit pigmen dan seiring waktu dapat berhenti sama sekali, menghasilkan uban.”
Munculnya uban lebih cepat juga terkait baik faktor stres fisik dan emosional, bersama dengan berbagai penyakit, seperti gangguan metabolisme dan kondisi autoimun.
Apakah pandemi menyebabkan uban muncul prematur?
Meskipun belum ada studi langsung yang menjawab pertanyaan tersebut, tetapi kemungkinan itu ada.
“Banyak orang mengalami stres terkait pandemi COVID-19, yang berkontribusi pada munculnya uban,” kata Dr. Marisa Garshick, dermatologis yang tinggal di New York City, AS, dilansir dari Health.com.
Walau dibutuhkan lebih banyak riset, Dr. Garshick menambahkan, stres bisa memicu rambut beruban karena terjadi kerusakan oksidatif, yang akan merusak sel-sel penghasil pigmen dan produksi melanin menjadi lebih sedikit.
Ia merujuk pada penelitian yang dipublikasikan National Library of Medicine (2020), di mana peneliti menemukan bila stres memicu bulu tikus menjadi keabu-abuan.
Bila pandemi berakhir apakah uban juga berkurang?
Menurut Dr. Garshick sulit untuk menjawab ya atau tidak, mengingat stres terkait pandemi COVID-19 bukan lah satu-satunya faktor.
“Banyak hal yang berkontribusi munculnya uban, sangat mungkin bila fenomena ini akan tetap sama bahkan saat dunia sudah terbuka (melonggarkan aturan lock down dan larangan bepergian ke daerah lain),” katanya.
“Meskipun penting untuk selalu berhati-hati dalam mengurangi tingkat stres untuk semua kondisi kesehatan, tidak cukup bukti yang menunjukkan bahwa mengurangi stres, terutama saat dunia mulai terbuka akan mencegah uban.”
Perawatan untuk rambut beruban
Saat rambut kehilangan pigmen, teksturnya bisa berubah dan helai rambut cenderung menjadi lebih kering, jadi sangat disarankan memakai produk pelembab rambut.
Saat Anda membersihkan rambut memakai sampo, jangan lupakan kondisioner agar rambut tidak mudah rontok.
Tak kalah penting adalah asupan nutrisi khusus rambut. Omega-3, zinc, vitamin A dan C, magnesium, zat besi dan protein diketahui penting untuk menjaga kesehatan rambut.
Omega-3 banyak terdapat pada ikan berlemak, kuning telur dan suplemen. Zinc dan zat besi bisa diperoleh lewat konsumsi daging, hati sapi, tiram, kacang-kacangan, dll.
Sementara sumber protein yang disarankan untuk rambut seperti kuning telur, daging unggas, greek yogurt, kacang polong dan kacang tanah, atau kangkung. Vitamin A dan C banyak terdapat pada sayur dan buah. (jie)