Saat BAB, otot puborectalis mengendurkan tekanan di rectum, agar feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan hanya mengendur sebagian. Pada posisi jongkok, tekanan mengendur dan rileks sempurna sehingga memudahkan proses pengeluaran feses. Posisi duduk, apalagi jika posisinya tegak lurus 90 derajat, membuat BAB lebih sulit dilakukan sementara tenaga yang dibutuhkan lebih besar. Proses mengejan berkurang ketika jongkok, dan mengecilkan risiko wasir.
Bukan berarti BAB duduk itu buruk. Bagi lansia (lanjut usia), atau mereka yang lututnya mengalami osteoartritis, BAB sambil duduk sangat membantu. Bagi mereka, BAB jongkok membuat lutut nyeri dan sulit untuk bangkit berdiri dari posisi jongkok. (jie)
Baca juga: BAB Jongkok Lebih Baik