bab berdarah karena wasir atau gangguan usus

BAB Berdarah, antara Wasir atau Ada Gangguan di Usus

BAB berdarah mungkin karena wasir. Bila berdarah berulang, obat wasir tidak berpengaruh, berat badan dan nafsu makan menurun, perlu pemeriksaan lebih kanjut.

BAB (buang air besar) berdarah perlu mendapat perhatian, karena normalnya BAB tidak mengeluarkan darah. Kalau ada darah, berarti ada masalah pada saluran buangan. Menurut dr. Barlian Sutedja, SpB., “BAB berdarah pada usia muda dan tua, maknanya berbeda.” Sebagian besar (>50%) BAB berdarah disebabkan wasir (hemorrhoid), yakni pembengkakan bantalan pembuluh darah di daerah anus. Wasir rata-rata terjadi pada usia produktif.

“BAB berdarah sedikit pada orang muda, kadang ada yang menonjol sedikit dan sesudah itu tidak ada keluhan lanjutan, bisa jadi itu wasir. Penderita tak perlu cemas dan tidak usah melakukan pemeriksaan yang macam-macam,” kata dr. Barlian.

BAB berdarah yang terjadi berulang perlu perhatian. Bisa karena wasir atau penyebab lain seperti polip (tonjolan) usus atau radang usus besar. Untuk memastikan perlu tindakan endoskopi usus. “Kalau ternyata wasir, dilakukan pengobatan. Jika tidak ada perbaikan selama sekitar 1 minggu, perlu curiga. Kalau kanker, perbaikan dengan obat sifatnya semu, gejala akan berulang disertai tambahan BAB berdarah dan berlendir, berat badan turun dan nafsu makan berkurang,” paparnya.

BAB berdarah yang disertai tambahan gejala, terutama yang terjadi di usia >50 tahun, patut dicurigai sebagai kanker usus. Puncak insiden kanker usus terjadi di usia 60-70 tahun.

“Polusi, rokok atau makanan tertentu berefek ke usus orang lanjut usia. Orang muda belum  terpajan polutan sebanyak orang tua. Umumnya kanker usus berawal dari polip kecil di usus. “Bila diketahui, polip tinggal dibuang sehingga aman setidaknya untuk 3 tahun ke depan,” tambah dr. Barlian.

Wasir penyebab utama pola hidup kurang gerak dan makan kurang serat. Sulit BAB sehingga setiap kali BAB harus mengejan. Dalam jangka panjang, tekanan saat mengejan dapat menimbulkan benjolan pada bantalan anus.

Wasir ada 4 derajat. Pertama, jika tonjolan tidak terlihat dan teraba dari luar. BAB berdarah  sesekali. Dianggap belum mengganggu. Tindakan koreksi dengan memperbanyak makanan berserat, minum  dan olahraga. Derajat kedua, terjadi tonjolan setelah BAB namun dapat masuk dengan sendirinya. Belum perlu dioperasi. Selama pola makan terjaga, wasir dapat balik ke derajat I atau menetap. Derajat ketiga, ketika tonjolan tidak bisa kembali sendiri setelah BAB, harus didorong. Derajat terparah, saat tonjolan tidak bisa masuk kembali walau sudah didorong. Perlu tindakan operasi. 

Setelah operasi “potong” wasir, penyakit  bisa kambuh lagi kalau kurang gerak dan makan kurang serat. (jie)


Ilustrasi: Image by Darko Djurin from Pixabay