Situasi new normal diharapkan bisa tercapai pada bulan April 2021. Ya, bulan depan! New normal yang dimaksud adalah terkendalinya penyebaran Covid-19. “Terkendali. Jadi, bukan bebas pandemik,” ujar Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) Prof. Djubairi Zoerban.
Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Selasa 16 Februari 2021, jumlah kasus virus corona secara global memang menurun selama lima minggu berturut-turut.
Kasus harian Covid-19 menunjukkan tren menurun setidaknya sejak 8 Januari 2021. Worldometers melansir, pada 8 Januari 2021 jumlah kasus harian yang dilaporkan sebanyak 845.267 kasus. Ini jumlah kasus harian terbanyak yang dilaporkan sejauh ini. Setelah itu jumlah kasus naik turun, tapi tidak pernah sampai ke angka tanggal 8 Januari 2021. Sehari setelah itu, kasus harian yang dilaporkan turun menjadi 770.093 kasus.
Esok harinya, 10 Januari 2021, angka turun lagi menjadi 644.420 kasus. Sempat terjadi fluktiatif, dan pada 18 Januari ada 482.282 kasus. Menurun ke angka 394.899 kasus pada 1 Februari, dan 20 Februari 2021 kasus harian yang dilaporkan 372.396. Bukan berarti kita boleh bersorak gembira. “Semua pihak harus tetap waspada. Apinya tidak padam, tapi kita telah memperkecil ukurannya. Jika kita berhenti melawan di medan mana pun, api akan kembali membesar," ujar Tedros. Menurunnya angka kasus harian , kata Tedros, “Menunjukkan bahwa protokol sederhana kesehatan masyarakat berhasil, bahkan dengan adanya varian baru."
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban membenarkan, "Beberapa pekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 dunia menurun secara dramatis. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, penurunan global yang cukup signifikan yakni sebesar 16 persen," katanya.
Penurunan kasus Covid-19 bisa dikaitkan dengan banyak hal. Tapi yang utama adalah perilaku masyarakat dunia dan kepatuhan terhadap penguncian (lockdown), yang di Indonesia disebut PSBB atau PPKM," kata Prof. Djubairi. Kolumnis kesehatan ternama Martin Makary dikabarkan juga memprediksi, jumlah yang terpapar Covid-19 akan menurun April 2021 nanti. Opininya dia sampaikan berdasarkan data laboratorium, matematika, literatur, dan percakapannya dengan para ahli.
Bagaimana Indonesia? Beberapa hari terakhir, jumlah kasus positif harian covid-19, dilaporkan menurun. Pada 4 Februari, ada 11.434 kasus baru. Dua hari kemudian naik menjadi 12.156 kasus. Tapi, 8 Februari 2021, jumlah kasus baru menurun menjadi 8.242. Pada 10 Februari di kisaran 8.776. Yang menarik, 14 Februari, jumlah kasus turun menjadi 6.765. Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyatakan, penurunan kasus karena ada penurunan jumlah spesimen atau sampel yang dites. Pada 4 Februari, jumlah sampel yang dites 68.744. Pada 8 Februari, jumlah sampel yang dites hanya 38.661. Yang menarik, meski jumlah kasus positif dan jumlah spesimen yang dites menurun drastis, perbandingan kasus positif dengan jumlah orang yang diperiksa atau positivity rate justru meningkat.
Positivity rate merupakan ukuran untuk menunjukkan besarnya resiko seseorang tertular covid-19. Artinya, pemerintah dan masyarakat jangan pernah lengah. Atau seperti kata Sekjen WHO Teros, “Kita harus tetap waspada. Apinya tidak padam, tapi kita telah memperkecil ukurannya. Jika kita berhenti melawan, api akan kembali membesar." (sur)
_________________________________________________________
Ilustrasi: Elliot Alderson from Pixabay