Julie Broderick, Trinity College Dublin
Membuat olahraga bagian dari kehidupan kita sehari-hari bisa menjadi hal yang susah, walaupun kita sudah punya tekad yang kuat. Ada banyak alasan seseorang tidak berolahraga, dan juga banyak salah paham tentang olahraga.
Ini adalah sembilan salah paham tentang olahraga dan apa saja yang riset-riset temukan.
1. Saya pernah fit, jadi tidak perlu olahraga
Sayangnya, manfaat kesehatan dari olahraga tidak akan bertahan jika Anda tidak melanjutkan kebiasaan olahraga Anda. Sebuah penurunan drastis atau berhenti total bisa menyebabkan hilangnya manfaat-manfaat yang pernah didapat, seperti kebugaran kardiovaskular dan ketahanan tubuh. Konsistensi merupakan kuncinya. Buatlah olahraga bervariasi dan menarik karena menjaga aktivitas fisik dalam tingkat tinggi di sepanjang hidup Anda memberi dampak yang positif bagi kesehatan.
2. Berdiri sepanjang hari tidak memiliki manfaat yang sama dengan olahraga
Berdiri dan bergerak sepanjang hari menandakan Anda memiliki tingkat aktivitas fisik yang tinggi. Ini bagus untuk kesehatan. Untuk menambah manfaat untuk kesehatan, tambah porsi olahraga Anda - sampai Anda sedikit berkeringat - sampai setidaknya 150 menit per minggu, jika memungkinkan.
Baca juga: If your knee hurts, keep exercising, says expert
3. Olahraga perlu dilakukan setidaknya sepuluh menit atau lebih, atau akan menjadi sia-sia
Berita bagusnya adalah panduan terbaru telah menghapus perlunya aktivitas fisik untuk dilakukan selama setidaknya 10 menit. Tidak ada batas minimum untuk manfaat kesehatan, jadi lakukanlah pekerjaan rumah, seperti membawa tas belanja yang berat dan semangat dalam pekerjaan rumah atau berkebun, untuk meningkatkan kesehatan Anda.
Cobalah untuk olahraga “ringan”, contohnya melakukan tiga sampai empat kegiatan (setengah sampai dua menit lamanya) sepanjang hari, seperti naik tangga dengan cepat yang membuat Anda mengejar napas.
4. Saya mempunyai penyakit kronis, haruskah saya menghindari olahraga?
Ini tidak tepat. Menjadi lebih aktif akan bermanfaat untuk berbagai macam penyakit kronis, termasuk kanker, penyakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronik. Aktiflah selama kondisi Anda memungkinkan, coba beraktivitas selama 150 menit per minggu dengan aktivitas sedang. Jika Anda mempunyai larangan medis yang rumit, minta izin medis dari dokter sebelum Anda memulai sebuah olahraga rutin dan dapatkan nasihat olahraga dari ahli fisioterapi atau ahli olahraga lainnya.
5. Saya terlalu tua untuk berolahraga
Hal ini tidak benar. Bukti menunjukkan bahwa penuaan sendiri bukan penyebab masalah yang besar sampai Anda mencapai umur pertengahan 90-an. Dan kekuatan, tenaga, dan massa otot bisa ditambah, bahkan di usia yang tidak muda. Idealnya jika Anda di atas 65 tahun atau lebih tua, Anda melakukan latihan aerobik, latihan keseimbangan, dan penguatan otot.
Baca juga: Keeping fit: how to do the right exercise for your age
6. Olahraga akan membuat saya kurus
Sebenarnya tidak juga. Gabungkan pembatasan kalori dengan aktivitas fisik untuk mengurangi berat badan dengan sukses dan ingat: Anda tidak bisa menghindari sebuah diet yang buruk. Orang akan mempunyai target pengurangan berat yang substansial (lebih dari 5% dari berat badan) dan orang yang berusaha untuk memangkas berat badan yang signifikan perlu untuk melakukan lebih dari 300 menit aktivitas dengan intensitas sedang selama seminggu, hanya untuk mencapai target mereka dan ini termasuk latihan ketahanan untuk membuat massa badan yang ramping.
7. Saya berlari sekali seminggu, tapi itu tidak cukup Tenang saja, segala jenis olahraga lari, termasuk yang sekali seminggu, menghasilkan manfaat kesehatan yang penting. Jika Anda tidak punya waktu banyak untuk berolahraga, bahkan hanya berlari selama 50 menit dalam sekali dalam seminggu dan dalam kecepatan di bawah 10 kilometer per jam telah berhasil mengurangi risiko kematian prematur. Tingkat lari yang lebih tinggi juga tidak berarti meningkatkan manfaat untuk badan kita.
8. Saya hamil, jadi saya harus lebih santai
Aktivitas fisik dengan intensitas sedang itu aman untuk perempuan hamil yang secara umum sehat dan tidak memiliki risiko untuk kesehatan janin. Aktivitas fisik mengurangi risiko dari penambahan berat badan berlebih dan diabetes gestasional dalam kehamilan.
Jika Anda memiliki deman, sakit parah atau mengalami rasa rakit luar biasa atau kelelahan, jangan olahraga. Pada situasi lainnya, menjadi aktif secara fisik itu aman, tapi tetap dengarkan badan Anda dan kurangi beban olahraga jika diperlukan. Dan jika Anda bisa, pakai baju dan bergerak secepatnya untuk menghindari kelumpuhan ketika sakit atau PJ paralysis.
Julie Broderick, Assistant Professor, Physiotherapy, Trinity College Dublin
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
__________________________________________________
Ilustrasi: People photo created by freepik - www.freepik.com