Tinggal bersama anggota keluarga yang positif COVID-19 tidak hanya stressful, tetapi juga membuat Anda berisiko terinfeksi virus corona.
Ini penting diketahui karena sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal bersama keluarga besar, dengan ayah-ibu, kakek-nenek, atau anggota keluarga lain.
Untuk membantu dan merawat anggotak keluarga yang positif COVID-19 sekaligus menjaga diri Anda tetap aman, pertimbangkan beberapa tips berikut.
1. Lakukan tes untuk diri sendiri
Bila ada anggota keluarga di rumah yang positif COVID-19, sesegera mungkin lakukan tes PCR untuk diri sendiri.
“Walaupun hasilnya negatif belum tentu tidak terinfeksi. Karena viral load (jumlah virus) di bawah tingkat deteksi, menyebabkan tes negatif palsu,” kata dr. Scott Braunstein, direktur medis di Sollis Health, Los Angeles, AS.
Tingkat sensitivitas tes akan meningkat secara dramatis pada 5 – 7 hari setelah paparan terakhir. “Jadi Anda sebaiknya melakukan tes PCR kedua selama atau setelah jangka waktu itu,” katanya, dilansir dari Health Line.
2. Batasi kontak
Dalam panduan yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) milik pemerintah AS disebutkan mereka yang positif COVID-19 harus memisahkan diri dengan anggota keluarga lainnya.
Jika memungkinkan, CDC menambahkan, penderita COVID-19 harus menggunakan tempat tidur dan kamar mandi yang berbeda. Anggota keluarga lainnya perlu menjaga jarak minimal 2 meter darinya.
Masa karantina yang direkomendasikan adalah minimal 14 hari sejak timbul gejala atau tes positif, dan lebih lama untuk kasus yang parah, kata dr. Braunstein.
Jika Anda berada dalam ruang sempit, jauhkan penderita COVID-19 dari orang lain, kata Dr. Bruce E. Hirsch, asisten profesor dari Divisi Penyakit Menular di Northwell Health, AS.
“Semakin jauh dari orang itu berarti, bahkan jika Anda terpapar, Anda terinfeksi pada dosis yang lebih rendah,” kata dr. Hirsch.
“Ada banyak informasi yang menunjukkan orang yang terinfeksi oleh jumlah virus yang besar menjadi jauh lebih sakit daripada orang yang terinfeksi oleh viral load yang kecil,” tambahnya.
3. Buka jendela
Untuk meningkatkan sirkulasi udara, buka jendela selebar mungkin, bahkan bila itu berarti membuat ruangan lebih panas.
Ini sangat penting mengingat bahwa di dalam ruangan, virus dapat tetap berada di udara dalam droplet yang sangat kecil dan berpotensi menginfeksi orang lain.
4. Tetap memakai masker
CDC juga menegaskan bahwa penderita COVID-19 harus menggunakan masker ketika ia berada di sekitar orang lain, dan orang yang tinggal bersamanya pun wajib memakai masker.
Dr. David Hirschwerk, ahli penyakit menular dan penyakit dalam dari Northwell Health, menjelaskan masker membantu menghadang infeksi pernapasan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi. Namun masker juga melindungi individu lain agar tidak terinfeksi virus corona.
5. Mencuci tangan dan mendisinfeksi permukaan benda
Dianjurkan memcuci tangan dengan sabun – minimal 20 detik – terutama setelah mendekati anggota keluarga yang positif COVID-19. Sering mencuci tangan dianjurkan untuk penderita maupun anggota keluarga lainnya.
Selain itu juga penting untuk mendisinfeksi permukaan benda yang kerap disentuh, seperti gagang pintu, meja, sakelar lampu, keran, bak mandi, sesering mungkin.
6. Konsumsi makanan sehat
Konsultasikan dengan dokter tentang apakah Anda sebaiknya mengonsumsi suplemen tertentu, imbuh dr. Hirsch.
“Namun, yang jauh lebih penting adalah memiliki pola makan yang sehat dan menghindari penambahan berat badan yang sangat mudah terjadi selama masa stres ini,” katanya. “Kondisi kesehatan tertentu mempengaruhi seseorang untuk lebih berisiko mengalami COVID-19 parah, dan banyak dari kondisi kesehatan tersebut dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup.”
7. Hanya bergantung pada sumber yang terpercaya
Alih-alih mendengarkan apa yang dikatakan teman, keluarga atau informasi di media sosial, percayakan informasi terkait COVID-19 dari sumber yang terpercaya, seperti pemerintah atau jurnal medis. (jie)