Ada banyak sekali mitos kesehatan yang beredar, dan diyakini kebenarannya oleh sebagian orang. Padahal, belum tentu terbukti secara ilmiah. Namun 5 mitos kesehatan ini adalah fakta ilmiah yang telah terbukti. Berikut paparan oleh Ardy Brian Lizuardi, yang menyelesaikan studi Master of Science in Nutrition and Health di Universitas Wageningen, Belanda.
Teh hijau membantu membakar lemak
Salah satu studi yang membuktikan pernyataan ini yakni oleh Wang, dkk (2009). Sebanyak 182 orang Tiongkok yang gemuk secara acak dibagi menjadi 5 kelompok minuman, yang diminum selama 90 hari. Dua kelompok mendapat minuman kontrol dengan kandungan katekin dan kafein rendah; satu kelompok meminumnya 1 porsi/hari, dan kelompok lain meminumnya 2 porsi/hari. Adapun tiga kelompok lainnya mendapat minuman teh hijau tinggi katekin, dengan dosis berbeda-beda. Satu kelompok meminum satu sajian/hari, dan dua kelompok meminum 2 sajian/hari. Hasilnya, konsumsi 2 porsi teh hijau tinggi katekin memperbaiki komposisi tubuh, dan mengurangi lemak perut.
Banyak studi lain menunjukkan bahwa kombinasi katekin+kafein dari ekstrak teh hijau mampu membantu menurunkan dan memelihara berat badan pada orang gemuk/obes. Efeknya spesifik ke pembakaran lemak. Beberapa studi bahkan menemukan, EGCG (epigallocatechin gallate) meningkatkan pembakaran lemak saat berolahraga maupun saat istirahat.
“Teh hijau mengandung senyawa aktif EGCG yang berfungsi membantu meningkatkan laju pembakaran lemak,” jelas Ardy, dalam diskusi daring NutriClass, Selasa (30/6). Ia melanjutkan, di dalam tubuh, makanan yang kita konsumsi akan diubah menjadi energi dan dan menjadi panas tubuh, dan bila ada elebihan energi akan disimpan menjadi lemak. “EGCG meningkatkan pembakaran lemak, serta mengoptimalkan energi menjadi panas (termogenesis), sehingga tidak banyak energi yang disimpan sebagai lemak. Otomatis, kadar lemak pun turun,” tuturnya.
Studi tentang the hijau memang lebih banyak menggunakan ekstrak, yang kandungan EGCG dan kafeinnya lebih tinggi. Namun tak ada salahnya minum 2-3 cangkir teh hijau dalam sehari. Apalagi, teh hijau juga kaya akan antioksidan. Yang perlu diingat, beri jarak minimal 30 menit sebeleum/sesudah makan, karena teh bisa menghambat penyerapan zat besi. Dan pastinya, harus tetap menjaga pola makan dan melakukan latihan fisik secara rutin, teratur dan terukur.
Bit baik untuk penderita hipertensi
Ini dibuktikan salah satunya melalui studi ulasan sistematis oleh Diego Ocampo, dkk (2018). Berdasarkan ulasan dari 11 penelitian sepanjang 2008 – 2018, disimpulkan bahwa jus bit merupakan strategi yang hemat biaya untuk menurunkan tekanan darah pada berbagai populasi berbeda.
“Dalam bit terkandung asma nitrat, yang akan diubah menjadi nitrat oksida. Fungsinya melebarkan pembuluh darah,” ucap Ardy. Dengan pembuluh darah yang melebar, alian darah pun lebih lancar, sehingga tekanan darah menurun. Jadi, ini mitos kesehatan yang bisa dipercaya dan diikuti.
Vitamin C bagus untuk kesehatan kulit
Sebuah studi yang dipublikasi di The American Journal of Clinical Nutrition (2007) menemukan, asupan vitamin C yang lebih tinggi berhubungan dengan kemungkinan kulit keriput dan kering yang lebih rendah. Studi ini melibatkan >4.000 perempuan Amerika usia 40 - 74 tahun. Sumber vitamin C utama dalam survei yang dilakukan pada studi yakni jus jeruk buah golongan sitrus, jus buah, dan tomat.
“Vitamin C bisa mengaktifkan prokolagen di kulit menjadi kolagen,” jelas Ardy. Kolagen adalah protein dalam kulit, yang penting untuk regenerasi kulit serta menjaga tekstur kulit tetap kenyal. “Vitamin C bisa menjadi opsi untuk menjaga kesehatan kulit, terutama yang berasal dari sayur dan buah,” tambahnya.
Santan meningkatkan risiko serangan jantung
Sayangnya, mitos kesehatan ini fakta. Santan memang tidak mengandung kolesterol karena berasal dari sumber nabati. Namun, santan sangat tinggi akan lemak jenuh. “Di dalam darah, lemak harus dibawa oleh kolesterol. Nah, lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL, untuk membawanya,” papar Ardy.
LDL punya kecenderungan untuk menempel pada dinding pembuluh darah. Bila kadar LDL dalam darah tinggi, makin banyak yang menempel. Makin lama, tumpukan LDL yang menempel pun makin tebal, sehingga pembuluh darah menjadi berkerak (aterosklerosis). Ini tentu akan membuat aliran darah jadi tidak lancar. Kalau kerak ini sampai pecah, bisa terjadi sumbatan pada pembuluh darah. “Bila sumbatannya di pembuluh darah jantung maka terjadi serangan jantung. Bila di otak, terjadilah stroke,” lanjut Ardy.
Makanan bersantan memang enak. Dan, banyak sekali masakan Indonesia yang menggunakan santan. Ini bisa disiasati dengan santan rendah lemak.
Anak gemuk lebih cepat puber
Lemak dibutuhkan tubuh untuk membentuk hormon. “Orang gemuk memiliki lemak tubuh yang relatif lebih tinggi, sehingga lebih banyak hormon yang dihasilkan. Akhirnya, anak pun lebih cepat mencapai pubertas,” ucap Ardy.
Dampaknya tak berhenti sampai di sini. Pada anak perempuan, lemak yang berlebihan juga bisa memicu gangguan siklus menstruasi. Selain itu, kegemukan di masa kecil juga akan memengaruhi kesehatan anak saat dewasa nanti. Ini disebut early life programming. “Anak yang gemuk cenderung lebih rentan mengalami diabetes, hipertensi, dan obesitas di masa dewasa,” ujarnya.
Menurunkan BB anak perlu lebih hati-hati karena mereka masih dalam pertumbuhan. Salah-salah, malah kekurangan nutrisi dan perutmbuhan bisa terganggu. Secara umum anak tidak boleh berdiet. Kembali ke pola makan gizi seimbang, dan mengatur asupan kalori. Biasanya lebih difokuskan ke latihan fisik, untuk membakar lemak. Lebih direkomendasikan untuk berkonsultasi ke dokter, agar program penurunan BB aman. (nid)
____________________________________________
Ilustrasi: People photo created by user18526052 - www.freepik.com