Petroleum Jelly, Kulit Kering Sehat Kembali | OTC Digest

Petroleum Jelly, Kulit Kering Sehat Kembali

Berlama-lama di ruangan ber-AC memang terasa nyaman. “Tapi sebetulnya, kulit menderita karena terus kehilangan cairan,” ungkap Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) dari FK Universitas, Jakarta, dalam peluncuran Vaseline Repairing Jelly di Jakarta (27/07/2017). Begitu pula bila kita mandi dengan air yang terlalu panas/dingin, atau mandi terlalu sering apalagi sambil digosok. Ini akan merusak lapisan pelindung alami kulit, yang sangat penting untuk menahan cairan pada kulit menguap berlebihan.

Masalah kulit kering bisa dari derajat ringan hingga berat. Bila saat diraba kulit terasa seperti kertas, tidak ada airnya, itu tanda kulit mulai kering. Bisa juga, “Sehabis mandi atau cuci muka, wajah terasa agak panas atau agak kering.” Pada derajat berat, lebih mudah dikenali. Kulit seperti berpetak-petak, pecah dan mengelupas hebat.

Kulit terasa gatal adalah tanda bahwa kerusakan mulai masuk ke tahap berikutnya, tidak sekadar kering. “Apalagi kalau sudah mulai rash atau merah. Itu berarti pembuluh darah sudah mulai terusik oleh lingkungan,” papar Dr. dr. Poppy. Lapisan kulit tidak hanya berfungsi untuk menahan cairan, tapi juga menutupi ujung-ujung saraf dan pembuluh darah.

Lapisan yang rusak memang bisa tumbuh. Prosesnya tiga minggu dari mulai tumbuh hingga ‘matang’ dan akhirnya terlepas. “Tapi saat mau tumbuh terus menerus dibersihkan (digosok), ya nggak akan tumbuh secara optimal,” terang Dr. dr. Poppy.

Agar berjalan optimal, proses regenerasi sel kulit dan pembentukan lapisan pelindung membutuhkan air. Selain mengandalkan regenerasi alami, kita bisa membantu kulit dengan menjaga kelembabannya. Mengoleskan zat yang bersifat oklusif akan sangat membantu. “Oklusif itu menutup; berarti penguapan berkurang sehingga kadar air di kulit cukup. Terbentuklah sel kulit baru,” tuturnya.

Widi Mulia berbagi pengalaman. Anak keduanya, Widuri, tertular hand, foot and mouth disease (HFMD) dari kakaknya. “Si kakak tiga empat hari sudah sembuh, Widuri kok malah makin parah. Ternyata itu karena dia punya eksim,” tutur Widi. Karena ada bakat eksim, lapisan pelindung pada kulit Widuri lebih tipis, sehingga harus selalu diberi pelembab. “Dan tidak cukup yang teksturnya cair seperti losion. Harus yang pekat,” imbuh ibu tiga anak ini. Sejak saat itu, petroleum jelly wajib dioleskan sehabis mandi.

Ya, untuk kondisi khusus misalnya kulit sangat kering atau eksim, yang dibutuhkan adalah pelembab yang bersifat oklusif seperti petroleum jelly (petrolatum). “Saat dioleskan ke kulit, petrolatum akan membentuk pembatas antara kulit dengan lingkungan luar,” ujar Mahnessa Siregar, Brand Manager Vaseline. Petrolatum juga mengunci kelembaban alami kulit. Dengan demikian, kulit akan lebih cepat memperbaiki diri secara alami dari dalam.

Losion mengandung air sehingga sengan sendirinya bisa masuk ke lapisan kulit. Sedangkan petroleum jelly tidak mengandung air. Untuk itu perlu dibantu secara mekanik dengan cara di-massage, agar bisa menyerap ke kulit. Namun dibandingkan losion, petrolatum bisa menyerap lebih dalam. “Karenanya, cocok untuk daerah yang tebal seperti siku, lutut dan tumit,” pungkas Dr. dr. Poppy. (nid)