Menyikat gigi pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur, sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Bagaimana dengan kebersihan sikat gigi yang Anda gunakan? Seperti halnya spons untuk mencuci piring, sikat gigi adalah “sarang kuman”. Seperti kata Kimberly Harms, DDS, dari American Dental Association, “Kita menyimpan bakteri ke sikat gigi setiap kali menyikat gigi.”
Untungnya, hal itu tidak membuat kita sakit karena kumannya adalah kuman alami mulut, sehingga tubuh sudah terbiasa dengan kehadirannya. Namun, kuman lain bisa hinggap di sikat gigi. Lakukan tujuh langkah berikut ini untuk memelihara kebersihan sikat gigi.
1. Simpan sikat gigi sejauh mungkin dari toilet, karena cipratan air saat mengguyur toilet bisa mengenai sikat gigi.
2. Usai memakai sikat gigi, bersihkan secara menyeluruh dengan air mengalir.
3. Simpan sikat gigi dalam posisi berdiri, agar air dari bulu sikat mengalir turun, sehingga sikat gigi tetap kering. “Bakteri menyukai lingkungan yang lembab,” terang Kimberly.
4. Tidak disarankan menggunakan penutup sikat gigi. Memang, penutup dapat mencegah kuman dari lingkungan menempel di sikat gigi, tapi menciptakan lingkungan yang lembab.
5. Sebaiknya pilih wadah sikat gigi dengan penyekat atau lubang-lubang penyimpan, agar sikat gigi tidak saling bersentuhan.
6. Jangan pernah berbagi sikat gigi dengan orang terdekat sekali pun. Profil bakteri penghuni mulut tiap orang berbeda. Mungkin, bakteri tertentu tidak menyebabkan sakit pada seseorang. Namun begitu kuman tersebut hijrah ke mulut orang lain, kesehatan gigi mulut bisa terganggu.
7. Ganti sikat gigi tiap 3-4 bulan, atau bila sudah terasa tidak nyaman atau bulunya rusak. Mereka dengan sistem imun rendah, disarankan untuk mengganti sikat gigi lebih sering. (nid)