Ejakulasi dini dan disfungsi ereksi atau yang lebih dikenal sebagai impotensi, adalah dua masalah yang sering menghantui kehidupan seksual kaum pria. Keduanya saling berhubungan. Beberapa cara dapat digunakan untuk mengatasinya.
“Ejakulasi dini kalau dibiarkan berlarut-larut, dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Sedangkan disfungsi ereksi ada kecendrungan menyebabkan ejakulasi dini,” ujar Prof. DR. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And.
Penyebab utama keduanya adalah faktor fisik dan psikis. Faktor fisik meliputi penyakit atau kelainan tertentu, gaya hidup yang buruk, obat-obatan, bahan kimia, trauma dan operasi di daerah kelamin.
Penyakit yang sering mengakibatkan disfungsi ereksi adalah diabetes dan hipertensi. Diabetes juga dapat menyebabkan ejakulasi dini. Yakni bila saat orgasme, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, melainkan masuk ke kandung kencing. Selanjutnya, sperma akan keluar ketika buang air kecil.
Gaya Hidup Tak Sehat
Berbagai penelitian menunjukkan, ada hubungan antara gaya hidup tidak sehat dengan ejakulasi dini dan disfungsi ereksi. Sebuah penelitian di Baltimore, Amerika Serikat, menunjukkan kedua kondisi ini berkaitan erat dengan kebiasaan merokok, kurang olahraga, dan konsumsi makanan yang buruk.
Hal ini dipertegas penelitian lain yang menunjukkan, penderita impotensi dapat mengalami remisi alamiah hanya dengan memperbaiki gaya hidup sehat, khususnya menghentikan kebiasaan merokok. Dari laporan di atas dapat disimpulkan bahwa merokok aktif secara bermakna berhubungan dengan terjadinya impotensi dan ejakulasi dini.
Tips Mencegah Ejakulasi Dini
Ada beberapa cara yang dapat mencegah ejakulasi dini:
- Rileks. Sesaat sebelum melakukan hubungan intim, suami harus merasa nyaman dan rileks. Istri bisa membantu dalam menciptakan suasana ini. Misalnya ngobrol tentang topik-topik yang ringan, baru kemudian menjurus ke hal-hal yang berbau seks.
- Atur napas. Pengaturan napas yang baik diperlukan untuk mengontrol ejakulasi. Dengan mengatur pernapasan, suami dan pasangan akan merasa lebih rileks dan tidak terengah-engah, saat akan mencapai “puncak”.
- Jaga komunikasi. Komunikasi adalah kunci untuk mempertahankan keharmonisan dalam hubungan intim. Bicarakan secara terbuka bila terasa ada kendala. Biarkan pasangan mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pasangan harus saling melengkapi.
- Gunakan kondom. Kondom bisa mengurangi rangsangan yang diterima oleh pihak pria saat berhubungan intim, sehingga hubungan seksual bisa bertahan lebih lama.
- Variasi posisi. Posisi tertentu dapat membuat hubungan intim terasa menyenangkan hingga bisa bertahan lama. Untuk hal ini, pasangan perlu bereksperimen. Ubah-ubah posisi agar tidak terasa monoton dan membosankan. (vit)
Baca juga: Mengatasi Ejakulasi Dini 1