Sukun enak saat diolah menjadi cemilan, bisa digoreng, rebus atau dibakar. Selain dikenal sebagai sumber karbohidrat, sukun ternyata bermanfaat sebagai pelindung ginjal dan jantung.
Sukun yang dalam bahasa Inggris disebut breadfruit ini juga kaya vitamin, mineral dan sumber karbohidrat yang bebas gluten. Protein di dalamnya mengandung lebih banyak asam amino dibanding jagung, gandum, beras, kedelai atau kentang.
Tubuh kita membutuhkan asam amino untuk membentuk sel. Menurut studi Liu Y, dkk., dari the University of British Columbia, sukun mengandung asam amino esensial terutama phenylalanine, leucine, isoleucine dan valine.
Semua bagian pohon sukun yang dapat dimakan memiliki kadar antioksidan tinggi. Sebuah penelitian tahun 2016 fokus pada aktivitas antioksidan sukun melawan cadmium, mineral beracun yang bisa mengganggu kerja hormon.
Riset ini meneliti efek cadmium pada perubahan jumlah dan aktivitas sperma. Ditemukan, ekstrak sukun dapat meningkatkan jumlah sperma, kecepatan geraknya dan tingkat hormon.
Menyehatkan jantung
Salah satu efek antioksidan dalam buah sukun adalah mencegah aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah koroner.
Pada riset tahun 2006, sukun diketahui memiliki efek cytoprotective atau kemampuan melindungi kerusakan sel dari agen-agen berbahaya. Percobaan dilakukan pada sel manusia yang diinkubasi dengan LDL teroksidasi.
LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol ‘jahat’ adalah biang penumpukan plak di pembuluh darah jantung, penyebab aterosklerosis.
Manfaat lain didapatkan dari kandungan seratnya. Sukun mengandung lebih dari ½ rekomendasi serat harian (10,8 g) per 220 gram. Makanan tinggi serat mampu menurunkan tekanan darah, sebagai faktor risiko serangan jantung.
Sukun juga tinggi potasium (kalium). Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi 4.069 mg potasium /hari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik atau koroner hingga 40%.
Hipokalemia (kekurangan kalium) diduga berperan atas kematian akibat aritmia jantung pada penderita yang memiliki masalah jantung.
Nutrisi untuk ginjal
Manfaat sukun bukan hanya pada buahnya, tapi juga daunnya. Daun sukun mengandung senyawa kimia alami berupa acetylcholine, tannin, riboflavin dan asam hidrocianin. Senyawa-senyawa kimia ini bersifat antioksidan antiinflamasi.
Sejumlah riset menemukan bahwa ekstrak daun sukun mampu melindungi ginjal dan mengurangi kerusakan ginjal, dengan menghambat aktivitas radikal bebas.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Muhamad Risdan Hardani, dkk., pada tikus menyebutkan manfaat daun sukun pada tikus yang menderita gagal ginjal. Riset yang diterbitkan di Althea Medical Journal 2015 ini menyimpulkan, walau tidak secara siginifikan, ekstrak daun sukun berpengaruh terhadap turunnya kreatinin dalam darah.
Dr. Paul Haider, herbalis dari Amerika Serikat, menyarankan untuk merebus daun sukun dan diminum seperti teh. Caranya, pertama-tama ambil 2 lembar daun sukun yang sudah berwarna kuning namun masih menempel di dahan (jangan gunakan daun yang sudah jatuh). Gunting menjadi potongan-potongan kecil, keringkan.
Gunakan panci stainless steel, bukan aluminium karena daun sukun akan bereaksi dengan aluminium. Hasil rebusan akan lebih baik jika menggunakan panci non logam, misalnya keramik, tanah liat atau kaca.
Kemudian rebus potongan daun sukun dalam dua liter air sampai berkurang menjadi setengahnya. Tambahkan air sampai air kembali ke ukuran semula (2 liter), biarkan mendidih, kemudian angkat panci. Air rebusan akan berwarna merah.
“Teh” daun sukun dapat diminum saat sudah dingin, tambahkan madu sehingga enak diminum. “Cukup minum satu cangkir sehari untuk menjaga kesehatan ginjal,” papar Paul. (jie)