Kehamilan normalnya menjadi momen yang paling dinanti oleh setiap pasangan yang baru menikah. Tetapi bebera papasangan sengaja menunda kehamilan, misalnya karena alas an peraturan kantor yang tidak memungkinkan, focus pada karier, melanjutkan kejenjang pendidikan lanjut, hingga mengantisipasi kondisi pandemi COVID-19 yang serba tidak menentu.
Sayangnya pada mereka yang ingin menunda kehamilan, bias saja ‘kecolongan’saat berhubungan seks. Tetapi jangan panik, untuk mengatasi masalah tersebut bias menggunakan kontrasepsi darurat atau juga dikenal sebagai postpil / morning after pill.
Rony Syamson, S.Farm, dari DKT Indonesia menjelaskan, pil kontrasepsi darurat efektif mencegah kehamilan jika digunakan maksimal lima hari setelah berhubungan seks tanpa pelindung kontrasepsi.
“Ia bekerja dengan cara mencegah atau menunda pelepasan sel telur, sehingga tidak terjadi pembuahan oleh sperma,” katanya dalam webinar apoteker bertajuk Family Planning With Beauty, Glow & Protection, 14 Januari 2021.
Kontrasepsi darurat bekerja dengan mengeluarkan hormone progesterone untuk menunda pelepasan sel telur agar tidak terjadi pembuahan oleh sperma. Postpil dengan kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormone progesteron), juga akan mengentalkan leher rahim, sehingga mempersulit sperma masuk kedalam rahim.
“Ia tidak akan mempengaruhi kehamilan yang sudah terjadi, atau mengganggu kesuburan pasca pemakaian,” imbuh Rony yang menekankan bila postpil bias menjadi awalan sebelum akseptor menggunakan kontrasepsi regular lainnya.
Dalam riset Rodrigues, Grou & Joly (2001) disebutkan pemakaian pil darurat 72 jam setelah hubungan seks memiliki efektivitas 87 – 90% (tingkat kehamilan 0,8%). Pada pemakaian 72 – 120 jam setelah hubungan seks efektivitas kontrasepsi darurat 72 – 87% (tingkat kehamilan 1,8%).
Tetapi dalam riset terbaru tahun 2011 terhadap produk kontrasepsi darurat Andalan, efektivitasnya hingga 99%.
Namun perlu dicatat, kontrasepsi darurat bukanlah pil aborsi. Jika kehamilan sudah terjadi terlebih dulu, mengonsumsi pil darurat tidak akan membatalkannya.
Bila Anda mencurigai terjadi kehamilan, pastikan dengan memakai alat tes kehamilan atau dengan konsultasi kedokter/bidan. Bila terjadi kehamilan yang tidak direncanakan (KTD), konsultasikan dengan dokter/bidan tindakan yang sebaiknya diambil.
Cara penggunaan
Ada beberapa hal yang perlu diketahui saat hendak menggunakan pil kontrasepsi darurat:
-
Diminum 2 tablet sekaligus, lebih baik dalam waktu 12 jam dan tidak lebih dari 120 jam. Semakin cepat dikonsumsi, semakin tinggi efektivitas pil. Tetapi tidak untuk diminum lebih dari 1x dalam 24 jam, apabila berulang kali berhubungan seks dalam 24 jam.
-
Efek samping yang mungkin dirasakan seperti mual, pusing, nyeri di payudara, sakit kepala, lelah dan perdarahan – umumnya tidak lebih dari 24 jam.
-
Jika terjadi mual dan muntah sebelum 3 jam setelah minum postpil, direkomendasikan meminum kembali pospil dengan dosis yang sama. (jie)