Menjaga kebersihan dan kesehatan saluran napas tidak pernah menjadi sebegini pentingnya sebelum ada pandemi COVID-19. Saluran napas merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya berbagai kuman, bakteri, virus dan partikel debu yang bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Partikel-partikel berbahaya yang mengambang di udara ternyata tidak hanya ada di luar ruangan, riset menyatakan polusi di dalam ruangan 2-5 kali lebih banyak daripada luar ruangan.
Estri S.Si, Apt, dari Menarini Indonesia, mengatakan situasi pandemi memaksa kita menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. “Kita beraktivitas 90% di dalam ruangan. Dan faktanya polusi di dalam ruangan ternyata 2-5 kali lebih banyak daripada di luar ruang,” katanya dalam webinar apotek, Senin (11/1/2021).
Polusi di dalam ruangan bisa berasal dari partikel udara dari luar ruangan (misalnya asap kendaraan, debu atau asap pembakaran) yang masuk ke dalam rumah. Atau dari zat formaldehida dari cat tembok atau perabot rumah, bau & gas rumah tangga dari aktivitas memasak, mengecat atau merokok.
Dampaknya berupa masalah pernapasan, “Mulai dari bersin, gatal-gatal (hidung, mata, telinga dan langit-langit mulut), pilek, penciuman berkurang, sakit kepala atau telinga, sampai kelelahan dan mengantuk,” terang Estri. “Polusi di dalam ruangan tidak kalah bahayanya dengan polusi luar ruangan.”
Sejalan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, di mana harus memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, menambahkan semprotan hidung (nasal spray) sebelum memakai masker akan memberikan perlindungan ganda.
Semprotan hidung Quixx™ mengandung bubuk selulosa (hypercellulose powder) dan peppermint, formula yang teruji klinis dalam 36 jurnal medis internasional. Riset menyatakan kandungan aktif dalam semprotan hidung ini mampu mencegah infeksi kuman dan virus selama melakukan perjalanan.
Selama melakukan perjalanan, baik menggunakan transportasi umum atau mobil pribadi, kondisi udara dalam ruang tertutup memudahkan kita terinfeksi kuman. Zat aktif dalam Quixx™ akan menjebak dan menonaktifkan kuman dan virus yang masuk ke hidung, membantu menghentikan gejala pilek dan flu.
Studi invitro menunjukkan bahwa semprotan hidung ini mampu menurunkan produksi virus H5NI (flu burung) secara signifikan. Riset lain di International Archives of Allergy and Immunology 2014 dibuktikan bila nasal spray yang mengandung bubuk selulosa (cellulose powder) efektif mengurangi gejala alergi sebanding dengan efek yang didapatkan dari nasal spray yang mengandung steroid atau obat anti-alergi (antihistamin).
“Bubuk Quixx (hypercellulose powder) akan menjadi gel yang membentuk lapisan pelindung di permukaan dalam hidung, untuk menangkap udara kotor, kuman dan bakteri yang masuk,” urai Estri. “Dipakai sebelum memasang masker. Bisa digunakan 3-4 kali sehari, aman untuk anak di atas 2 tahun, termasuk ibu hamil dan menyusui. Efektif mengurangi gejala gangguan pernapasan seperti bersin, hidung berair atau tersumbat.”
Bila dibandingkan dengan produk semprotan hidung lain yang beredar di Indonesia, Estri menjelaskan, mayoritas bersifat kuratif saat gejala sudah ada (hanya dipakai saat sudah ada gejala), tetapi memproteksi dari udara kotor, allergen (penyebab alergi) dan kuman penyebab gangguan pernapasan.
Quixx™ bersifat non steroid sehingga bisa dipakai kapanpun, bisa dipakai jangka panjang dan tidak menyebabkan kantuk. Bekerja dalam 2 menit setelah disemprotkan, efek perlindungannya bertahan hingga 8 jam. (jie)