masker yang efektif mengurangi droplet

Peneliti Membuktikan Masker ‘Murah’ Mana yang Efektif Mengurangi Droplet dari Mulut

Peneliti membuktikan memakai masker sederhana dan murah efektif mengurangi percikan droplet dari mulut dalam pemakaian normal.

Eric Westman, dokter dari Duke University, Inggris merupakan salah satu orang yang bekerja sama dengan sebuah perusahaan nirlaba menyediakan masker gratis untuk populasi berisiko dan kurang terlayani di Durham, Inggris. Tetapi ia ingin tahu apakah klaim perlindungan terhadap virus COVID-19 yang dikeluarkan pembuat masker benar-benar efektif.

Ia ingin memastikan bila kegiatannya selama ini tidak sia-sia dengan memberikan masker yang tidak efektif mengurangi droplet dari mulut, atau mengurangi risiko transmisi virus COVID-19 dan memberikan rasa perlindungan palsu.

Utuk itu Eric meminta bantuan ke koleganya, Martin Fischer, PhD, ahli kimia dan fisika dari Departemen Fisika Universitas Duke, untuk melakukan serangkaian tes pada beberapa jenis masker yang beredar di masyarakat.

Sebagai direktur dari the Andvance Light Imaging and Spectroscopy, Martin Fischer biasa mengutak-atik mekanisme kontras optik baru untuk pencitraan molekuler, tetapi untuk tugas ini, ia menggunakan peralatan dari bahan laboratorium umum yang dapat dengan mudah dibeli secara online. Persiapannya terdiri dari sebuah kotak, laser, sebuah lensa dan kamera ponsel.

Dalam riset yang diterbitkan di jurnal Science Advances (7 Agustus 2020) tersebut Eric dan Fischer membuktikan urutan masker ‘murah’ yang aman untuk mengurangi droplet dari mulut, dan memberikan perlindungan terhadap infeksi virus COVID-19 dalam pemakaian normal.

“Kami memastikan bahwa ketika orang berbicara, percikan (droplet) kecil akan keluar, sehingga penyakit (virus COVID-19) dapat tersebar dengan berbicara, tanpa harus batuk atau bersin,” kata Fischer dilansir dari Science Daily.

Dari percobaan tersebut para peneliti melaporkan, masker terbaik adalah N95 tanpa katup – masker yang biasa dipakai tenaga kesehatan di ruang isolasi. Kemudian dengan masker bedah atau polipropilen juga bekerja dengan baik.

Tetapi masker yang terbuat dari bahan katun pun memberikan perlindungan yang cukup; efektif mengurangi droplet saat seseorang berbicara.

Sebaliknya, masker dari bandana, balaclava atau bahan sejenisnya, tidak bisa menghalangi percikan droplet sama sekali.

"Ini hanya demonstrasi, lebih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk menyelidiki variasi masker, dan bagaimana orang memakainya. Tetapi ini menunjukkan bahwa tes semacam ini dapat dengan mudah dilakukan oleh pengusaha dan pihak lain yang menyediakan masker kepada karyawan mereka atau pelanggan," kata Fischer.

“Memakai masker merupakan cara paling sederhana dan mudah untuk mengurangi penyebaran COVID-19,” imbuh Eric. “Sekitar setengah kasus infeksi adalah berasal dari mereka yang tanpa gejala, dan kerap kali mereka tidak tahu jika terinfeksi. Mereka bisa menyebarkan virus dengan tidak sengaja bahkan saat berbicara, tidak harus dengan batuk atau bersin.”(jie)