Banyak orang, terutama kaum Hawa, mengonsumsi suplemen kalsium untuk menguatkan tulang. Namun tahukah Anda, bila sembarangan mengonsumsi suplemen kalsium bisa berdampak buruk untuk kesehatan?
Tubuh membutuhkan kalsium untuk membentuk dan mempertahankan struktur tulang. Lebih dari 99% kalsium di tubuh disimpan dalam tulang dan gigi. Kalsium yang beredar bersama aliran darah dipakai dalam pengiriman sinyal saraf, melepaskan hormon, dan membantu proses kontraksi atau relaksasi pembuluh darah.
Sehingga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium dari pola makan sehari-hari. Karena jika tidak, tubuh akan memakai cadangan kalsium di tulang dan gigi, menyebabkan tulang keropos.
Rekomendasi asupan harian kalsium adalah 1000 mg/hari untuk wanita < 50 tahun dan pria < 70 tahun, serta 1.200 mg/hari pada wanita > 50 tahun dan pria >70 tahun.
Institute of Medicine Committee (milik pemerintah AS) juga merekomendasikan batas atas asupan kalsium, yakni 2.500 mg/hari untuk orang dewasa hingga usia 50 tahun, dan 2000 mg/hari untuk mereka usia > 50 tahun.
Dimungkinkan untuk mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari makanan. Susu dan produk turunannya, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan tahu dikenal sebagai sumber kalsium yang baik. Tetapi mereka yang tidak bisa mencukupi kebutuhan kalsiumnya bisa mendapatkan dari suplemen.
Namun perlu diperhatikan, riset Talya Waldman, dkk., dari Cedars-Sinai Heart Institute, California, mengatakan suplemen kalsium yang dikonsumsi sembarangan bisa menyebabkan pengingkatan risiko penyakit jantung.
Siapa yang membutuhkan suplemen kalsium?
Saat kekurangan kalsium, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang dan gigi, membuatnya rapuh / keropos (osteoporosis).
Wanita lebih rentan mengalami osteoporosis, banyak dokter merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen kalsium terutama setelah menopause.
Namun menurut Kerri-Ann Jennings, MS, RD, ahli nutrisi dari Seattle, AS, ada juga orang yang membutuhkan suplemen kalsium, seperti pelaku diet vegetarian, atau mereka yang menerapkan diet tinggi protein atau tinggi garam (membuat tubuh menarik lebih banyak kalsium dari tulang).
Suplemen kalsium juga disarankan untuk orang yang memiliki masalah kesehatan, seperti penyakit Crohn dan radang usus, di mana tubuh kesulitan menyerap kalsium dari makanan. Atau, mereka yang sedang mengonsumsi obat kortikosteroid dalam waktu lama. Dan tentunya, penderita osteoporosis.
Risiko lain suplemen kalsium
Penelitian terbaru dan yang paling kontroversial tentang suplementasi kalsium adalah meningkatkan risiko beberapa penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke. Selama beberapa tahun sebelumnya riset menyatakan hasil kebalikan dari riset yang dipublikasikan di American Journal of Lifestyle Medicine 2015 tersebut.
Diperlukan lebih banyak riset untuk memastikan efek suplemen kalsium untuk kesehatan jantung. “Beberapa penelitian merekomendasikan konsumsi suplemen kalsium dibarengi suplemen vitamin D akan menetralkan risiko tersebut,” terang Jennings.
Yang tidak kalah menimbulkan perdebatan adalah beberapa penelitian menyatakan bila kadar kalsium yang terlalu tinggi meningkatkan risiko kanker prostat. Namun, sebuah studi pada 672 pria yang mengonsumsi suplemen kalsium atau placebo (obat kosong) tiap hari selama 4 tahun tidak menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat.
Bahkan kelompok partisipan yang rutin mendapatkan suplemen kalsium memiliki lebih sedikit kasus kanker prostat. Riset ini dipublikasikan di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention (2005).
“Risiko lain yang sudah lama diketahui adalah suplemen kalsium meningkatkan risiko batu ginjal,” imbuh Jennings.
Berapa banyak yang harus diminum?
Ingat, rekomendasi kalsium harian untuk orang dewasa adalah 1000 mg/hari dan 1.200 mg/hari untuk wanita >50 tahun dan pria >70 tahun.
“Itu sebabnya, bila Anda biasanya hanya mendapatkan sekitar 500 mg/hari dari makanan, maka Anda bisa mengambil satu suplemen 500 mg setiap hari. Namun, pilih suplemen dengan bijaksana. Karena konsumsi kalsium berlebih bisa menyebabkan masalah,” kata Jennings.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tubuh kita tidak bisa menyerap kalsium dalam jumlah besar sekaligus. Para ahli merekomendasikan tidak mengonsumsi lebih dari 500 mg sekaligus dalam bentuk suplemen. (jie)