Para peneliti dari University of Milan, Italia menemukan bahwa mereka yang melakukan peregangan pasif mengalami peningkatan aliran darah di arteri dan pengurangan kekakuan pembuluh darah arteri.
“Tekanan darah berkurang, kekakuan arteri pusat dan perifer juga berkurang. Dan fungsi pembuluh darah meningkat setelah 12 minggu melakukan peregangan pasif,” tulis studi tersebut.
Peregangan pasif (passive stretching) merupakan peregangan yang dilakukan melalui perantara kekuatan eksternal, seperti saat melakukan peregangan berpasangan, peregangan menggunakan alat, atau memanfaatkan gravitasi. Sementara peregangan aktif adalah bila tidak membutuhkan kekuatan eksternal.
Apa yang riset temukan
Para peneliti melibatkan 39 pria dan wanita, dan membaginya menjadi dua kelompok : kelompok yang melakukan peregangan lima kali seminggu selama 12 minggu, dan kelompok kedua tidak melakukan peregangan sama sekali.
Kelompok pertama terlihat mendapatkan perbaikan sistem pembuluh darah. Para peneliti mengatakan ini bisa berdampak pada penyakit yang dipengaruhi aliran darah, seperti serangan jantung dan stroke.
“Dalam riset tersebut, terjadi perbaikan aliran darah yang signifikan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah,” terang Jonathan Myers, PhD, direktur Exercise Research Laboratory, di Palo Alto Veterans Affairs Health Care System, di California, AS.
“Temuan baru dari penelitian ini adalah perubahan fungsi pembuluh darah yang cukup luar biasa hanya dengan peregangan pasif,” tambah Myers.
“Perbaikan fungsi pembuluh darah setelah melakukan peregangan tidak sebesar jika seseorang melakukan olahraga aerobik, tetapi riset lebih jauh dibutuhkan untuk menentukan seberapa besar peregangan pasif bisa melengkapi latihan aerobik.”
Jika penemuan ini dilakukan pada mereka dengan penyakit pembuluh darah, para peneliti dapat menentukan apakah peregangan pasif bisa menjadi terapi yang cocok untuk meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
“Olahraga adalah salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan arteri, tetapi banyak jenis latihan yang dipelajari - seperti lari, jalan kaki, bersepeda atau berenang - hanya fokus pada kardiovaskular. Penelitian ini menarik karena menunjukkan manfaat serupa dengan latihan non kardio,” kata Dr. Nicole M. Weinberg, ahil jantung di Providence Saint John’s Health Center, di California.
“Jika ini bisa dilakukan ulang pada pasien penyakit pembuluh darah, mungkin ini akan merubah program latihan, rehabilitasi jantung dan aspek lain dari rehabilitasi penyakit pembuluh darah,” imbuh Dr. Nicole.
Bagaimana tingkatkan kesehatan pembuluh darah
Emiliano Cè, PhD, penulis penelitian ini menjelaskan, melakukan peregangan bisa menguntungkan sistem pembuluh darah terutama dalam masa karantina yang lama akibat COVID-19.
"Melakukan peregangan sangat relevan dalam periode pandemi saat ini karena adanya anjuran isolasi di dalam rumah, di mana ada keterbatasan melakukan olahraga untuk meningkatkan dan mencegah penyakit jantung dan stroke," kata Cè dalam siaran pers.
Namun Dr. Neica Goldberg, ahli jantung dan Direktur dari NYU Langone Center for Women’s Health, memiliki pendapat berbeda.
“Masih dibutuhkan lebih banyak riset tentang efek melakukan peregangan dan dampaknya pada sistem pembuluh darah,” katanya. Namun begitu, sangat penting untuk menjaga pembuluh arteri tetap fleksibel, tidak kaku.
“Arteri butuh untuk melebar agar bisa mengalirkan lebih banyak darah ke otot jantung dan otot-otot yang terlibat dalam aktivitas fisik, atau ke area perut setelah makan besar. Bila ia kehilangan kemampuan melebarnya, akan memicu gejala nyeri dada atau nyeri kaki pada mereka dengan penyakit pembuluh darah perifer,” terangnya dilansir dari Health Line.
Olahraga aerobik, mengurangi berat badan dan menurunkan tekanan darah tinggi bisa menjaga elastisitas arteri. Obat-obatan seperti statin juga membantu fleksibilitas arteri.
“Walau hasil riset itu tampak menjanjikan, masih dibutuhkan lebih banyak data pada untuk mereka dengan penyakit jantung, diabetes, hipertensi dan penyakit pembuluh darah lain. Peregangan saja belum cukup untuk mencegah penyakit jantung,” pungkasnya. (jie)