Bekerja di rumah membutuhkan kedisiplinan, bahkan lebih dari ketika kita bekerja di kantor, hal ini dibutuhkan agar kita dapat menjalankan rutinitas serta menyelesaikan segala tugas pekerjaan kantor tepat waktu.
Layaknya bekerja di kantor, hal pertama yang wajib dilakukan adalah tidak menunda waktu untuk bekerja. Bahkan untuk tetap aktif bekerja, manajemen perusahaan pun rutin mengadakan meeting secara online saat sedang kerja dari rumah seperti ini.
Dalam sudut pandang psikologi, bekerja dari rumah memerlukan waktu untuk beradaptasi, karena untuk mereka yang tidak terbiasa dengan situasi ini akan jadi lebih sulit mengatur jadwal yang tepat. Keadaan ini bisa menimbulkan dua kondisi, yakni orang menjadi bekerja berlebihan atau sebaliknya, orang menjadi terlalu santai sehingga konsentrasi menurun. Dari riset Ikatan Psikologis Klinis, hal ini memberikan efek terhadap kualitas kesejahteraan psikologi seseorang.
Untuk memastikan Anda dapat mengatur waktunya dengan baik, kapan waktu harus bekerja, dan kapan waktu untuk beristirahat, beberapa hal bisa Anda lalukan:
1. Ciptakan ‘work trigger’ versi sendiri
Lain ladang lain belalang, tidak seperti di kantor yang membuat kita selalu ada dalam keadaan siap kerja, situasi bekerja dari rumah pasti akan terasa berbeda.
Membangung mindset dan semangat tentang hal-hal yang menyenangkan versi kamu, seperti mendengarkan musik, mencari spot terbaik di rumah, atau olahraga ringan. Setelah semangat didapat, ciptakan ‘ruang’ kerjamu yang fokus dan minim gangguan.
2. Membuat daftar hal yang harus dilakukan
Banyaknya pekerjaan yang harus di selesaikan membuat kita terkadang lupa dengan apa yang harus dikerjakan. Tidak ada salahnya untuk melakukan pencatatan menggunakan kertas tempel (post-It notes) apa saja prioritas pekerjaan yang harus dilakukan.
Selain itu, kamu juga dapat merapikan dan mengkategorisasikan dokumen agar dokumen lebih mudah dicari.
Hindari melakukan hal-hal di luar pekerjaan pada saat jam bekerja. Maka dari itu, ada baiknya untuk membuat daftar tentang hal apa aja yang harus dikerjakan sehari sebelumnya. Lebih baik jika membuat skala prioritas, mana yang harus selesai dulu, atau mana yang bisa dikerjakan belakangan, supaya ritme kerja lebih teratur.
3. Tentukan jadwal yang jelas
Pengaturan waktu kerja yang efektif akan menunjang produktivitas lebih baik, dari mulai pengaturan jadwal dan durasi meeting online sampai ketepatan target penyelesaian pekerjaan.
Pastikan juga jadwal Anda juga diketahui oleh rekan kerja, saat ada urusan lain yang tidak dapat ditinggalkan.
4. Pemilihan ‘collaboration tools’ yang tepat
Meski terasa seperti bekerja sendirian, WFH juga menuntut kita untuk tetap terhubung dengan rekan kerja. Pilih platform video conference yang gampang digunakan, aman untuk berkomunikasi dan bertukar ide.
Jika kamu suka bertukar ide dengan rekan kerja, gunakan teknologi seperti instant messaging dan meeting online untuk tetap berkomunikasi. Jadi, kamu dan rekan kerja dapat tetap berkolaborasi dan produktif walaupun saling bekerja dari rumah.
5. Syukuri keadaan
Pandemi COVID-19 yang belum pasti kapan akan berakhir bisa menyebabkan tekanan mental. Ketakutan akan penularan virus, kondisi ekonomi yang tidak menentu, tidak bisa pulang kampung, dll, membuat hidup terasa lebih berat.
Stres karena kondisi yang serba tidak menentu akan menghambat produktivitas kerja. Jadi penting untuk bersyurkur apapun kondisi Anda saat ini. Ini akan membuat hidup Anda lebih ‘ringan’. Dan jangan abaikan anjuran pemerintah untuk selalu cuci tangan, memakai masker dan hindari kerumunan untuk menghambat penyebaran penyakit. (jie)