Wabah COVID-19 membuat kita lebih sadar untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebersihan diri tidak hanya mencakup hal-hal yang berkaitan langsung dengan tubuh kita, tapi juga perangkat penunjang kehidupan kita sehari-hari, misalnya mesin cuci. Ya, penting untuk merawat dan membersihkan mesin cuci.
Kebersihan mesin cuci sangat penting untuk diperhatikan, karena akan menentukan higienitas pakaian yang bersentuhan langsung dengan kulit kita. Bukannya jadi bersih dan higienis, pakaian justru bisa terkontaminasi bakteri, bila mesin cuci kotor. Bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella bisa menghuni perangkat mesin cuci kita. Studi menemukan, mesin cuci bisa menjadi sarang penularan bakteri.
Merawat dan membersihkan mesin cuci secara rutin juga akan memelihara daya tahan dan kinerja perangkat mesin secara menyeluruh. Risiko kerusakan pun menjadi minimal. Di tengah pembatasan sosial, ini adalah hal yang penting, mengingat kita perlu mengurangi kontak dengan orang lain.
Tips merawat dan membersihkan mesin cuci
Beko, merk peralatan rumah tangga nomor wahid di Eropa, berbagi tips cara merawat dan membersihkan mesin cuci. “Membersihkan mesin cuci sebaiknya dilakukan minimal 2x dalam sebulan setelah mesin cuci digunakan dengan kapasitas maksimum. Jika mesin cuci yang dirawat dengan baik, pakaian yang dicuci pun pastinya akan lebih terjaga kebersihannya,” jelas Tyo Sulistyo, Customer Care Manager Beko Indonesia, melalui siaran pers yang diterima OTC Digest. Caranya sederhana, dan bisa kita lakukan sendiri selama #DiRumahAja.
Cuci tabung bagian dalam mesin cuci
Pakaian kotor yang kita cuci dengan mesin kerap meninggalkan virus maupun bakteri di tabung mesin cuci. Maka, bersihkanlah tabung secara berkala, dengan menjalankan program Drum Clean pada mesin cuci. Bila di rumah ada deterjen khusus untuk membersihkan mesin cuci, bisa digunakan saat menjalankan program tersebut. Bersihkan drum dalam keadaan kosong ya!
Bersihkan laci deterjen
Coba buka laci penyimpanan deterjen. Tampak sisa deterjen berkerak? Inilah saatnya membersihkan laci detergen, sehingga alur deterjen dan pewangi ke mesin tidak tersumbat. Cara membersihkannya, lepaskan laci penyimpanan deterjen, dan bersihkan dengan sikat gigi. Selanjutnya, sikat pula bagian filter hingga bersih, lalu bilas dan keringkan. Setelah itu, psang kembali laci penyimpanan deterjen.
Periksa filter dan pembuangan air
Serat kain, benda-benda kecil, kotoran maupun bulu hewan peliharaan yang menempel di pakaian bisa tertinggal di filter mesin cuci, lalu menyumbat saluran pembuangan. Bila dibiarkan, bakteri mudah berkembang biak, dan kinerja mesin cuci pun ikut menurun.
Periksalah saluran pembuangan pada mesin cuci tiap 3 bulan. Bukalah pintu pembuangan di bagian bawah mesin cuci, lalu putar dan keluarkan tabung penyaring di dalamnya. Bersihkan tabung dan saluran pembuangan dari segala hal yang bisa menyumbatnya. Setelah itu pasang kembali tabung seperti semula, dan tutup pintunya.
Hindari tempat lembap untuk meletakkan mesin cuci
Mesin cuci tidak boleh diletakkan di tempat lembap karena bisa timbul karat, yang akan merusak komponen mesin. Kondisi lembap juga mempermudah tumbuhnya bakteri. Tempatkan mesin cuci di tempat kering, terhindar dari bocor, dan dekat dengan saluran pembuangan agar air kotor dari mesin cuci bisa mudah dan cepat disalurkan ke sana.
Bersihkan karet pada bagian pintu mesin cuci
Keringkan karet pada bagian pintu mesin cuci setelah digunakan. Bila tidak rajin dibersihkan, jamur mudah tumbuh pada bagian ini, dan menimbulkan bau tidak sedap. Bersihkan pula bagian luar mesin cuci, agar tidak berdebu. Gunakan kain yang lembut dan kering. Jangan gunakan lap basah, karena bisa menimbulkan konslet. (nid)
______________________________________________
Foto: dok. Beko