Virus corona menginfeksi tanpa pandang usia, jenis kelamin dan status sosial. Tetapi sebagaimana diketahui lansia termasuk kolompok yang berisiko tinggi mengalami gejala parah bila terkena COVID-19. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, salah satu yang rekomendasi adalah olahraga. Tai chi sangat disarankan bagi lansia untuk cegah infeksi virus corona.
Senam Tai chi adalah salah satu cara menjaga kebugaran tubuh lansia, atau mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Ini merupakan jenis olah fisik yang holistik, menggabungkan gerak tubuh, olah napas dan meditasi.
Didik Waluyo, instruktur senam tai chi menjelaskan, gerakan dilakukan dengan lambat, napas teratur / konstan, semua anggota badan terpengaruh lewat gerakan tai chi. Itu sebabnya tai chi pas untuk lansia.
“Ini merupakan meditasi aktif,” ujarnya.
Tai chi sejatinya adalah ilmu beladiri asal China yang fokus pada keseimbangan energi chi dalam tubuh manusia. Tai chi dikenal sebagai ilmu beladiri unik karena gerakannya yang lambat, tidak menunjukkan kekuatan, dan tampak menyerupai senam.
Senam tai chi membuat tubuh lebih bugar dan mencegah penyakit kronis. Beberapa manfaat tai chi yang sudah tercatat antara lain:
Meningkatkan sistem imun dan mengurangi peradangan
Ada bukti ilmiah bila latihan pernapasan (seperti dalam tai chi) mampu meningkatkan sistem imun dan mengurangi kejadian infeksi saluran napas.
Dalam sebuah penelitian tentang qi gong (teknik pernapasan kuno mirip tai chi) diketahui melakukan qi gong selama satu bulan akan meningkatkan kadar sel limfosit T dan B, serta menurunkan sel natural killer (sel NK); ini adalah sel-sel yang berperan dalam sistem imun tubuh.
Vera FM, Manzaneque JM, dkk., menyimpulkan melakukan teknik pernapasan ini selama satu bulanmampu meningkatkan sistem imun dan mengurangi peradangan. Riset ini dipublikasikan di International Journal of Behavioural Medicine 2015.
Meningkatkan kesehatan jantung
Berbagai literatur lain menyebutkan senam tai chi mempengaruhi kesehatan jantung dan otak. Latihan pernapasan dalam senam tai chi akan meningkatkan aliran oksigen. Ini membantu kelancaran peredaran darah sehingga aktivitas jantung dan otak terjaga.
Journal of American Heart Association menguji manfaat tai chi pada pasien usai mengalami serangan jantung. Mereka diminta melakukan senam tai chi, setidaknya tiga kali seminggu selama 24 minggu, menunjukkan perbaikan kesehatan.
Mengurangi risiko jatuh
Sebuah riset dilakukan pada 256 lansia berusia 70-92 tahun yang melakukan tai chi tiga kali seminggu selama enam bulan. Ternyata senam ini menurunkan kejadian jatuh lebih besar dibandingkan mereka yang melakukan olahraga peregangan biasa.
Selain itu kelompok lansia yang melakukan tai chi juga merasa lebih percaya diri. Ditunjukkan dengan berkurangnya rasa takut untuk jatuh. Di sini ada peningkatan keseimbangan tubuh dan koordinasi otot.
Senam ini juga meningkatkan performa orang tua dalam beraktivitas, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan ketergantungan pada orang lain.
Mencegah radang lutut
Tai chi bagus untuk mencegah osteoarthritis (peradangan lutut), melenturkan otot, menguatkan otot punggung. Membuat lansia dapat berjalan lebih cepat, lama dan lebih jauh dari sebelumnya.
“Pinggang ikut dilatih, tulang belakang kena, melatih keseimbangan, pernapasan yang teratur terjadi alami, otot-otot lembut ikut terlatih,” tambah Didik.
Meningkatkan kualitas tidur
Yang tak kalah hebat adalah tai chi bisa meningkatkan kualitas tidur. Umumnya lansia mengalami kesulitan tidur, tetapi dalam studi tahun 2016 disebutkan lansia yang rutin melakukan senam tai chi menunjukkan peningkatan kualitas tidur dan kondisi mental yang lebih baik, daripada yang sama sekali tidak melakukan tai chi.
Kualitas tidur yang baik sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tai chi juga membantu melancarkan pertukaran gas di paru-paru dan membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik.
Memperbaiki pernapasan
Senam yang juga adalah seni bela diri ini dapat memperbaiki pernapasan pada mereka yang menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) – mereka juga adalah kelompok yang berisiko tinggi mengalami gejala berat akibat COVID-19.
Riset lain dilakukan pada penderita asma di Thailand. Setelah enam minggu, peneliti membandingkan kapasitas bernapas, kemampuan pencegahan terhadap asma dan kualitas hidup subyek dengan kondisi sebelum melakukan terapi tai chi.
Studi tersebut mendapati bahwa pengidap asma mengalami peningkatan kesehatan secara signifikan setelah melakukan latihan pernapasan (tai chi).
Bahkan untuk lansia yang tidak bisa bergerak
“Pada lansia yang memiliki keterbatasan, tai chi bahkan dapat dilakukan sambil duduk atau rebahan. Lakukan gerakan sebisanya, yang penting teratur, fokus dan sepelan mungkin tapi tidak putus,” ujar Didik Waluyo.
Dengan cara ini seorang lansia dapat tetap aktif walau memiliki keterbatasan. Perlu dipahami pada lansia, tidak aktif memiliki banyak implikasi: otot yang tidak terpakai akan mengecil, semakin sulit untuk bergerak, menjadi bergantung pada orang lain dan depresi.
Itu semua adalah faktor-faktor yang bisa menurunkan daya tahan tubuh, membuat lansia lebih gampang sakit. (jie)