Mencegah stroke dapat dilakukan dengan menempuh gaya hidup sehat. Caranya, menurut dr. Frandy Susatia, SpS, dari RS Siloam Kebon Jeruk, “Dengan melakukan 3 langkah.”
Mencegah stroke langkah pertama: ubah pola makan. Makanan yang tidak seimbang dan tidak sehat seperti kaya lemak jenuh, kolesterol, tinggi garam dan kurang sayur, merupakan faktor risiko paling signifikan. Makanan ini dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, hipertensi, darah kental, diabetes dan lainnya yang berhubungan dengan stroke.
"Kurangi gula atau makanan minuman manis, garam atau yang asin, dan minyak seperti gorengan. Istilahnya 3G: garam, gula, gorengan," ujar dr. Frandy. Managemen makanan yang sehat baiknya dilakukan sejak dini, karena pembentukan plak di pembuluh darah dimulai sejak bayi. Ibarat saluran air yang tersumbat lemak sisa makanan, begitulah plak menyumbat jika kita kurang mengonsumi makanan sehat. Kadar garam tinggi dan penurunan level potassium, meningkatnya risiko stroke. Sebaliknya, meningkatkan satu porsi buah dan sayuran dapat menurunkan risiko stroke sampai 6%.
Mencegah stroke langkah kedua: berhenti merokok. Merokok menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak, jantung dan tungkai. Merokok mendorong terjadinya penumpukan plak, mengurangi aliran darah dan membuat darah mudah menggumpal. Merokok meningkatkan risiko stroke 4 kali lipat. Dengan berhenti merokok, resiko akan menurun dan dalam 5 tahun. Menurut sebuah penelitian, risiko bahkan hampir sama sekali lenyap.
Mencegah stroke langkah ketiga: olahraga. Mereka yang kurang gerak 3 kali 30 menit perminggu, memiliki peningkatan risiko stroke 50%, dibanding yang aktif. Inaktivitas fisik dapat menyebabkan masalah berat badan dan meningkatkan tekanan darah, juga berkaitan dengan diabetes.
"Olahraga dapat ditambah dengan olah seni seperti bermain musik, untuk menghindari stres, depresi. Lalu olah batin seperti berdoa, sehingga kita merasa tenang dan damai," kata dr Frandy.
Manajemen Makan Mencegah Stroke
Dr. Valery Feigin, PhD, peneliti senior dari Clinical Trials Research Unit, The University of Auckland, New Zealand, memperkenalkan “manajemen makan”, untuk mencegah stroke:
- Batasi jumlah garam dan jangan gunakan garam meja. Kurangi menyantap makanan olahan dan camilan. Asupan harian kurang dari 6 g (2,4 g garam natrium) atau sekitar seperempat sendok teh. Tubuh hanya butuh 0,5 g natrium/hari.
- Makan lebih banyak ikan, terutama ikan berminyak seperti ikan salem dan tuna, paling tidak dua kali seminggu.
- Lebih baik memanggang, merebus, mengukus atau memasak dengan microwave, daripada menggoreng.
- Makan lebih banyak buah, serelia atau roti gandum dan pilih produk susu rendah lemak. (jie)
Ilustrasi: Gerd Altmann from Pixabay