Di masa-masa tertentu wanita bisa mengalami ‘kekeringan’ sehingga hubungan seks yang harusnya sehat menjadi tidak nikmat. Di saat seperti itu menggunakan ‘pelumas’ bukanlah hal tabu. Tetapi amankan memakai pelumas vagina saat berhubungan seks?
Pelumas di daerah kewanitaan adalah penanda tubuh siap melakukan hubungan seksual. Masalahnya, tidak semua wanita bisa langsung ‘basah’ saat hendak melakukan hubungan seks.
Sekitar sepertiga wanita dalam riset yang dilakukan di Indiana University’s Center for Sexual Health Promotion mengatakan mereka pernah mengalami kondisi ‘kekeringan’.
Sepertiga responden tidak melakukan cukup foreplay (pemanasan) dan rangangan sebelum melakukan hubungan seksual. Akibatnya, organ intim akan terpenetrasi dengan kasar, mengalami iritasi dan berisiko mengalami infeksi.
“Jika suami Anda ingin segera melakukan aksinya, mintalah dia untuk menggoda. Atau lebih baik terapkan aturan : ladies first (wanita duluan). Setelah Anda mengalami orgasme lewat permainan tangan, Anda akan memiliki cukup pelumas untuk melanjutkan ke babak berikutnya,” papar dr. Patti Britton, PhD dari American Association of Sexuality Educators, Counselors and Therapists (AASECT).
Faktor-faktor seperti stres, turunnya hormon estrogen karena konsumsi pil kontrasepsi, infeksi saluran kemih yang tidak terdiagnosa, sedang dalam masa menyusui, atau konsumsi obat-obatan (antihistamin dan antidepresan) dapat menyebabkan seorang wanita ‘kekeringan’.
Dr. Britton menambahkan, bahkan pada wanita yang tidak mengalami ‘kekeringan’, memakai lubricant / pelumas yang beredar di pasaran dapat membantu meningkatkan kepuasan hubungan suami –istri.
Studi dari Indiana Universty menunjukkan wanita yang memakai pelumas vagina saat berhubungan seks dilaporkan memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan pelumas.
“Kelicinan yang ekstra membuat hubungan seks lebih memuaskan dan nyaman,” papar ketua tim peneliti yang juga ketua AASECT, dr. Debby Herbenick, PhD.
Seks dan imunitas
Kepuasan hubungan seks yang berhubungan erat dengan kesehatan fisik dan emosional seseorang.
Riset menunjukkan mereka yang melakukan hubungan seks rutin 1-2 kali seminggu secara signifikan memiliki tingkat immunoglobulin A (IgA) yang lebih tinggi. IgA adalah bagian dari sistem imun yang pertama kali memerangi infeksi.
Aktivitas seksual yang sehat dan menyenangkan memicu tubuh melepaskan senyawa kimia yang menyebabkan tubuh merasa nyaman. Ini akan membantu meredakan stres, dan meningkatkan penghargaan pada diri sendiri.
Peneliti juga menemukan bahwa mereka ini memiliki reaksi - seperti saat berbicara di depan publik- yang lebih baik dalam suasana yang stressful.
Di pasaran terdapat beberapa jenis pelumas vagina seperti berbahan dasar silikon, air atau minyak. Pelumas seksual berbahan dasar air (water-soluble) adalah yang paling banyak digunakan, baik dengan kondom atau tidak.
Pelumas jenis ini juga berguna untuk ‘mencuci’ bakteri yang bisa menyebabkan infeksi saluran kencing. (jie)