Gigi merupakan bagian penting dalam sistem pencernaan. Masalah pada organ yang lebih kuat dari tulang ini bisa mengganggu organ lain seperti ginjal dan jantung.
Gigi seperti sidik jari, tak seorang pun yang memiliki bentuk dan susunan gigi yang sama. Gigi bisa dijadikan alat untuk mengidentifikasi korban pembunuhan atau kecelakaan, dengan cara mencocokkan gigi geligi korban dengan file yang ada di dokter gigi. Bite mark (bekas gigitan) pada tubuh korban, bisa menjadi modal polisi untuk melacak identitas pelaku kejahatan, seperti tergambar dalam film serial CSI (Crime Scene Investigation).
Gigi adalah organ tubuh manusia terkuat dan terkeras; lebih keras dari tulang. Struktur/kondisi gigi tidak gampang gompal bila tidak terantuk benda keras. Agar tetap kuat, kesehatan dan kebersihan gigi harus dipelihara. Sakit gigi merupakan derita tiada tara.
Gigi merupakan bagian terdepan dari sistem pencernaan, tugas utamanya mengunyah makanan. Penelitian menunjukkan, anak-anak yang pertumbuhan giginya terhambat memiliki gangguan makan. Data menunjukkan, sekitar 90% orang dewasa memiliki masalah gigi dan mulut; gigi berlubang, penyakit gusi hingga kanker mulut. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 mencatat, keluhan sakit gigi mengganggu 13% penduduk; 72,1% penduduk giginya berlubang (karies), 46,5% tidak merawat gigi yang berlubang.
Masalah gigi dipengaruhi perilaku salah dalam menggosok gigi; 91,1% anak usia >10 tahun menyikat gigi tiap hari, namun hanya 7,3% yang menggosok pada waktu yang benar, yakni: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Gigi berlubang adalah penyakit kronis yang paling sering jumpai. Bila tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan gigi mati, atau menginfeksi organ lain (fokal infeksi). Racun, sisa kotoran dan mikroba penginfeksi, bisa menyebar ke ginjal, jantung, mata, kulit. Masalah pada gigi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, peradangan otot, serta katup jantung (endokarditis).
Bakteri di aliran darah bisa memroduksi enzim, yang mempercepat terbentuknya bekuan darah sehingga mengeraskan dinding pembuluh darah jantung (aterosklerosis). Juga dapat melekat di pembuluh darah jantung dan mempertebal plak. Akibatnya, aliran darah ke jantung terganggu. (jie)
Ilustrasi: Health photo created by Racool_studio - www.freepik.com