Ginseng dalam pengobatan tradisional China termasuk dalam kategori obat ampuh, untuk umur panjang, stamina atau sebagai ‘obat kuat’. Riset modern mendapati ginseng memiliki manfaat sebagai antioksidan yang potent, salah satunya menguatkan akar rambut dan mencegah kebotakan.
Ginseng lebih dari 2000 tahun lalu telah digunakan dalam berbagai resep pengobatan. Memiliki beberapa spesies yang berbeda, seperti Panax ginseng (disebut juga ginsing Asia atau China), dan panax quinquefolius (ginseng Amerika).
Riset modern menemukan bahwa komponen bioaktif utama dalam ginseng berupa saponin, disebut juga ginsenosida yang adalah antioksidan.
Terungkap pula ginseng mengandung vitamin C yang salah satunya berfungsi memelihara dan membentuk kolagen, sebuah protein yang adalah unsur utama dari jaringan ikat dan tulang, dan menguatkan daya tahan kulit.
Juga memiliki beta karoten (pro vitamin A) yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kelembaban jaringan kulit ari. Selain itu mengandung juga vitamin B (B1, B2, B3 dan B5), mineral seperti folat, kalsium, zat besi, mangan, fosfor, potasium, zinc dan silikon. Riset tersebut ditulis oleh Laksmi, T., R.V. Geetha, dkk., tahun 2011 dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research Vol. 4.
Ginseng dapat dimanfaatkan pula untuk kesehatan rambut. Penelitian yang dilakukan oleh Kim SH, Jeong KS, dkk., dari Departement of Anatomy, College of Veterinary Medicine, Chonnam National University, Korea Selatan, menunjukkan bahwa ekstrak ginseng panax mencegah apoptosis (kematian sel terprogram) pada folikel rambut (struktur kulit yang menjadi tempat rambut tumbuh), dan meningkatkan perbaikan sel medulla rambut (sumsum /inti rambut) pada tikus.
Tikus dewasa mendapatkan penyinaran radiasi sinar gamma. Folikel rambut dianalisa setelah 12 jam pascaradiasi untuk melihat efek apoptosis sel rambut, dan setelah 3 hari untuk melihat proses pembentukan medulla.
Proses apoptosis dituntukkan dengan teknik pelabelan non-isotopik DNA (nonisotopic in situ DNA end-labeling / ISEL). Pemberian ekstrak ginseng sebelum radiasi mampu menunda kematian sel, ditunjukkan dengan berkurangnya sel yang ‘terlabel’. Di satu sisi pemberian ekstrak ginseng diasosiasikan dengan peningkatan jumlah sel medulla per unit (satu unit sebesar 100 mikron).
Pada manusia, studi salah satunya dilakukan oleh Profesor Sang-Wook Son dari Korea University College of Medicine dengan mengikuti 131 orang dengan alopecia areata (kebotakan spot), selama 12 minggu. Partisipan dibagi ke dalam 2 kelompok : kelompok pertama mendapat terapi kortikosteroid untuk menahan laju kebotakan, dan kelompok lainnya mendapatkan kortikosteroid plus ekstrak ginseng.
Peneliti mendapati penambahan ekstrak ginseng (ginsenosida) dapat memberi efek lebih pada pertubuhan rambut (pada kasus alopecia areata) karena ginsenosida juga bersifat anti-inflamasi dan anti-alergi.
Ginsenosida juga akan menutrisi akar rambut sehingga membuatnya lebih kuat, tidak mudah tercabut. Dengan demikian kerontokan dapat ditunda.
Saponin dalam ginseng ini juga dikenal sebagai antibakteri. Di rambut bakteri berperan dalam pembentukan ketombe. Sehingga pemberian ekstrak ginseng sekaligus mencegah munculnya ketombe. Itu sebabnya banyak produk perawatan rambut menggunakan ekstrak ginseng sebagai unggulannya. (jie)