Jerawat bisa sangat mengganggu. Jika tidak diatasi bisa kian banyak bermuncul dan memerah, diiringi rasa sakit. Dapat diatasi dengan daun mimba, yang oleh masyarakat Madura disebut mempheuh. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan, tepatnya India, dengan nama latin Azadirachta indica. Mimba tumbuh di lahan beriklim agak kering hingga yang memiliki kelembaban sedang , dengan curah hujan tahunan 400 – 1200 mm.
Bisa tumbuh dengan baik di bermacam tipe tanah. Tanaman ini tahan cuaca panas. Banyak terdapat di wilayah beriklim tropis dan sub-tropis, dengan suhu 21 - 32°C. Sejak abad ke-15, mimba sudah tersebar di seantero Nusantara. Di tepi jalan atau hutan Pulau Jawa merupakan kawasan utama yang banyak ditumbuhi tanaman ini.
Tanaman mimba merupakan pohon, yang tinggi batangnya bisa mencapai 20 meter. Batang agak kasar. Kulit batangnya tebal, daun menyirip genap dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing. Buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm.
Daun mimba tersusun spiral, mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap di ujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16.
Penggunaan daun mimba sebagai obat, sudah dikenal ratusan tahun lalu di India – tertulis dalam kitab pengobatan kuno Ayurveda. Dalam kitab tersebut dicatat penggunaan daun mimba dalam rentang pengobatan yang luas. Ini karena neem (mimba) memiliki efek antibakteri, antifungal, antiseptik, antidiabetik, pembersih darah dan spermisida (mengandung zat yang bisa membunuh sperma, sehingga secara tradisional digunakan sebagai pengontrol kehamilan).
Dalam pengobatan tradisional Jawa, mimba dipakai untuk obat gangguan penyakit kulit. Penelitian Suswardana dari Unika Atmajaya, 2007, menyatakan senyawa pada minyak mimba diketahui memiliki sifat antimikotik (antijamur) terhadap jamur malassezia dan dematofita.
Studi lain oleh Retno Sintowati dari Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, menyatakan, mimba dapat berperan sebagai antifungi dan berpotensi dijadikan obat tradisional untuk pengobatan candidiasis (disebabkan jamur Candida albicans yang ada di mulut, tenggorokan, daerah kelamin) dan penyakit kulit lainnya.
Seperti pohon kelapa, di mana tiap bagiannya dapat dimanfaatkan, pada mimba, kulit pohon, daun dan buahnya dapat dipakai sebagai obat natural. Daun mimba mengandung senyawa kimia (fitokimia), di antaranya adalah β-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, dan nimbine. Beberapa di antaranya disebut-sebut memiliki aktivitas antikanker. (jie)
Ilustrasi: Sharon McCutcheon from Pixabay